bencana

Waspada! 35 Bencana Terjadi Dalam Sepekan, Karhutla Mendominasi

Senin, 24 Juli 2023 | 21:00 WIB
Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutlah) (Pixabay/geralt)

Catatanfakata.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan laporan yang mengejutkan. Selama seminggu terakhir, sebanyak 35 bencana terjadi di berbagai wilayah Indonesia, dan mayoritas di antaranya adalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Peristiwa paling mencemaskan terjadi di Pulau Jawa, menandakan potensi bahaya yang masih mengancam.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan perhatiannya pada meningkatnya kasus karhutla setelah dua minggu periode hujan di tengah musim kemarau.

Baca Juga: Bencana Pergeseran Tanah Di Desa Jagita Kecamatan Jonggol Menyebabkan Beberapa Warga Terpaksa Harus Mengungsi

"Dominan terjadi di Pulau Jawa, berawal dari pembakaran sampah yang ditinggal kemudian menjalar. Ini juga menjadi perhatian kita," ujar Abdul Muhari dalam Disaster Briefing.

Menariknya, BNPB mengidentifikasi bahwa fenomena regional bernama Madden Julian Oscillation (MJO) berkontribusi pada kemunculan kembali kasus karhutla.

MJO membawa awan hujan yang berkurang, meningkatkan risiko kekeringan, dan mempersiapkan kondisi ideal bagi peristiwa karhutla di musim kemarau.

Baca Juga: Kebakaran Hebat di Pasar Setu, Kab. Bekasi: Rumah dan Gudang Ludes Terbakar, Beruntung Tak Ada Korban Jiwa

Abdul Muhari menambahkan, "Fenomena regional ini biasanya terjadi pada periode Juli sampai Agustus, seringkali disertai oleh Siklon Tropis. Kita harus benar-benar waspada menghadapi potensi kekeringan dan karhutla pasca-MJO."

Dalam situasi yang semakin memanas ini, kesiapsiagaan dan tindakan preventif menjadi kunci utama untuk mengatasi risiko bencana. BNPB dan pihak berwenang lainnya bekerja keras untuk menghadapi tantangan ini dan mengurangi dampak bencana di masyarakat.

Para warga di wilayah yang rawan karhutla dihimbau untuk tidak sembarangan membakar sampah dan memastikan langkah-langkah pencegahan sudah diterapkan secara maksimal.

Baca Juga: 23 MOBIL DI KERAHKAN PADAMKAN KEBAKARAN DI PEMUKIMAN PADAT JAKARTA SELATAN

Selain itu, kerjasama antarlembaga dan partisipasi aktif masyarakat menjadi pilar penting dalam menghadapi ancaman bencana ini.

Semoga kesadaran akan bahaya karhutla ini semakin meningkat, dan semua pihak bersama-sama menjaga keamanan dan kelangsungan lingkungan demi masa depan yang lebih aman dan lestari. Hebohnya situasi ini harus menjadi panggilan untuk bertindak, bersatu, dan bersama-sama melawan ancaman bencana demi keberlangsungan Indonesia yang lebih baik.

Tags

Terkini