Catatanfakta.com - Situasi ini menjadi beban bagi warga RT 001/RW 01 di Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur. Mereka sudah merasa lelah menghadapi banjir yang disebabkan oleh kondisi turap Kali Baru di Jalan Raya Bogor.
Kondisi turap yang memiliki banyak celah menyebabkan air kali merembes setiap kali air dari Bogor mengalir deras.
Perbedaan kondisi ini sangat jelas jika dibandingkan dengan tahun 1970-an ketika turap masih kuat dan tidak rusak.
Baca Juga: Liburan Panjang Idul Adha 2023: Waktu Berkualitas dan Manfaat Bersama Keluarga
Ketua RT 001/RW 01, O'oh, mengungkapkan bahwa saat ia pindah ke sana pada tahun 1978, turap dalam keadaan baik dan tanpa celah.
"Sejak saya pindah ke sini pada tahun 1978, turap sudah ada. Namun, kondisinya masih bagus," ujar O'oh di Kramatjati, Jakarta Timur, pada hari Selasa (20/6/2023).
Sebagai akibatnya, setiap kali ada kiriman air dari Bogor, Kali Baru meluap ke Jalan Raya Bogor, sementara wilayah permukiman tetap aman dari banjir kiriman.
Baca Juga: Tim Patroli Polres Metro Depok Menggagalkan Aksi Tawuran Remaja di Jalan KSU Raya
Namun, seiring berjalannya waktu, kondisi turap semakin memburuk. Sekitar tahun 2000-an, turap Kali Baru mulai memiliki celah yang memungkinkan air merembes.
"Bocorannya mulai sedikit-sedikit, mungkin karena usia turap yang sudah tua. Lama kelamaan, celahnya semakin besar, dan akhirnya permukiman kami mulai terendam banjir karena air merembes," jelas O'oh.
Pada awal tahun 2000-an, banjir kiriman yang melanda warga setempat tidak begitu tinggi, hanya mencapai 50 sentimeter.
Baca Juga: Pembunuhan Sadis: Wanita Ditemukan Tewas dengan Kepala Terpenggal di Klaten, Jawa Timur
Namun, sekitar tahun 2019, tinggi banjir semakin meningkat karena kebocoran turap semakin parah, mencapai satu meter.
Warga RT 001 sering kali mengajukan permintaan perbaikan turap. Mereka tidak ingin turap tersebut jebol dan menelan korban jiwa.