Catatanfakta.com -, Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) sering dipandang sebagai ancaman bagi dunia kerja karena berpotensi menggantikan banyak profesi.
Namun, di balik itu, AI justru membuka peluang besar dengan menciptakan jenis pekerjaan baru yang sebelumnya tidak pernah ada.
Laporan World Economic Forum (WEF) Future of Jobs 2025 bahkan memperkirakan lebih dari 97 juta pekerjaan baru akan lahir seiring adopsi teknologi AI dan otomatisasi di berbagai sektor.
Profesi baru ini menuntut keahlian unik, mulai dari pemahaman teknologi, kreativitas, hingga etika digital.
Artikel ini merangkum 10 profesi baru yang diprediksi tumbuh berkat AI, lengkap dengan analisis dan peluang kariernya.
Baca Juga: Syarikat Islam Kabupaten Bogor Kritik Hasil Musda XI MUI: 'Regenerasi Ulama Harus Dibuka'
1. AI Prompt Engineer
Profesi ini semakin populer di era ChatGPT, MidJourney, dan DALL-E. Seorang prompt engineer bertugas merancang instruksi atau kata kunci yang tepat agar sistem AI menghasilkan output sesuai kebutuhan.
Menurut data LinkedIn Jobs, permintaan prompt engineer meningkat pesat sejak 2023, dengan gaji di perusahaan teknologi besar bisa mencapai USD 250.000 per tahun.
2. AI Trainer dan Data Annotator
AI tidak bisa belajar tanpa data yang terstruktur. Inilah peran AI trainer dan data annotator, yaitu profesional yang melatih algoritma dengan memberi label, memperbaiki kesalahan, dan memastikan data sesuai standar etis. Profesi ini sangat krusial terutama untuk sektor kesehatan, otomotif, hingga keamanan siber.
Baca Juga: Tasya Farasya Bongkar Fakta Mengejutkan: Sleep Therapy hingga Rumor Perceraian dengan Ahmad Assegaf
3. AI Ethics Specialist
Dengan maraknya penggunaan AI, muncul pula persoalan etika, seperti privasi data, bias algoritma, dan deepfake. Profesi ini dibutuhkan untuk menyusun regulasi internal perusahaan, memastikan transparansi, serta menjaga kepercayaan publik. Menurut Deloitte, perusahaan global kini mulai mengalokasikan divisi khusus AI Governance & Ethics.
4. AI Business Consultant
Perusahaan-perusahaan besar mulai mencari konsultan bisnis berbasis AI untuk membantu mereka mengintegrasikan teknologi ke dalam strategi korporasi. Profesi ini membutuhkan kombinasi pengetahuan teknologi dan wawasan manajemen bisnis.
5. Digital Twin Designer
Industri manufaktur, arsitektur, hingga kesehatan kini memanfaatkan digital twin—replika virtual dari objek nyata—untuk simulasi dan analisis. Profesi digital twin designer akan makin dibutuhkan untuk mengoptimalkan efisiensi produksi dan mengurangi risiko kegagalan.
6. AI Content Curator
Meski AI bisa membuat konten, manusia tetap berperan sebagai kurator. AI content curator bertugas mengolah, menyaring, dan memvalidasi output AI agar sesuai dengan standar kualitas dan tidak melanggar hak cipta. Profesi ini penting dalam industri media, periklanan, hingga pendidikan digital.
Artikel Terkait
Literasi Digital 2025: Cara Ampuh Bedakan Fakta vs Hoaks di Media Sosial
5 Aplikasi Gratis untuk Belajar Bahasa Asing, Nomor 3 Paling Banyak Digunakan di Dunia!