LinkedIn 2025: 10 Skill Paling Dicari Perusahaan Global, Wajib Dikuasai Pekerja Modern

photo author
- Sabtu, 13 September 2025 | 14:31 WIB
Ada kalanya kamu harus mengumumkan career break kamu di Linked In dengan santai. (Pejuangkantoran.com/Made with Google AI)
Ada kalanya kamu harus mengumumkan career break kamu di Linked In dengan santai. (Pejuangkantoran.com/Made with Google AI)

4. Leadership & Social Influence

Kepemimpinan tidak lagi terbatas pada jabatan struktural. Kemampuan memengaruhi tim, menggerakkan perubahan, dan membangun jejaring sosial menjadi faktor penting.

5. Creative Thinking & Innovation

Kreativitas untuk memecahkan masalah baru, menciptakan produk, dan menawarkan solusi out-of-the-box yang bernilai bagi perusahaan.

6. Communication Skills

Keterampilan komunikasi, presentasi, hingga stakeholder management. Soft skill ini membedakan pekerja sukses dan gagal di organisasi.

7. Process Optimization

Kemampuan menyederhanakan alur kerja dan meningkatkan efisiensi melalui otomasi atau sistem digital.

8. Public Speaking

Keterampilan berbicara di depan publik, memimpin presentasi, dan memberi pengaruh positif kepada audiens luas.

9. Customer-Centric Solutioning

Perusahaan tidak lagi sekadar menjual produk, tetapi solusi. Karena itu, skill memahami kebutuhan pelanggan dan menciptakan solusi menjadi incaran utama.

10. Large Language Model (LLM) Application

Menguasai pemanfaatan Large Language Models (seperti ChatGPT atau Bard) untuk meningkatkan produktivitas kerja, layanan pelanggan, hingga inovasi bisnis.

Baca Juga: Guru Honorer Bisa Jadi Penulis Bestseller, Begini Strateginya


Tren Global: Hard Skill vs Soft Skill

Studi Visual Capitalist 2025 menunjukkan, walaupun keahlian teknis masih dibutuhkan, soft skill justru melonjak permintaannya. Perusahaan menyadari bahwa teknologi bisa dilatih, tetapi kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan adaptasi sulit dibangun dalam waktu singkat.

LinkedIn bahkan melaporkan bahwa 6 dari 10 skill paling dicari pada 2025 adalah soft skill. Ini menegaskan bahwa dunia kerja kini menuntut keseimbangan.


Studi Kasus: Perusahaan Multinasional

Salah satu contoh nyata datang dari industri perbankan internasional. Beberapa bank besar di Singapura dan Eropa kini mewajibkan calon karyawan memiliki AI literacy meski melamar di divisi non-teknis seperti pemasaran atau layanan pelanggan.

Sementara itu, perusahaan konsultan global McKinsey menyebut bahwa kemampuan komunikasi lintas budaya menjadi kunci bagi pekerja remote atau hybrid yang tersebar di berbagai negara.

Baca Juga: Gebyar Pelayanan Terpadu dalam Rangka Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI Ke-80


Bagaimana Pekerja Bisa Memperoleh Skill Ini?

  1. Belajar Mandiri – Kursus online dari LinkedIn Learning, Coursera, atau edX menyediakan pelatihan intensif tentang AI, analitik data, hingga komunikasi.

  2. Proyek Nyata – Ikut serta dalam proyek internal perusahaan atau kegiatan sosial yang mengasah kepemimpinan dan adaptasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dhea Rahma Sari

Sumber: Catatanfakta.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X