Badan Kontra Terorisme Indonesia (ICTA) ditugaskan untuk melakukan penelusuran terhadap teror ini, dan mereka berhasil mengarahkan tudingan pada Oscar (Chicco Kurniawan) dan William (Ardhito Pramono), dua orang pengusaha muda yang bergerak di bidang mata uang digital yang dianggap terlibat dalam aksi terorisme tersebut.
Upaya ICTA menjadi rumit ketika kecurigaan muncul bahwa ada seseorang yang menyusup dalam tim mereka.
Di sisi lain, pemimpin dari kelompok teroris yang mengancam ini, Arok (Rio Dewanto), terus menerus menebar teror dengan meledakkan bom setiap 8 jam.
Keselamatan seluruh warga Jakarta dipertaruhkan. Satu-satunya cara untuk menghentikan serangan teroris ini adalah dengan menyerahkan imbalan bernilai fantastis yang diminta mereka.
Namun, apakah itu akan cukup dan benar-benar menghentikan segala aksi teror yang terjadi?
13 BOM DI JAKARTA adalah sebuah film yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menantang kita untuk berpikir lebih dalam tentang masyarakat kita dan bagaimana kita harus mengatasi ancaman tersebut.
Baca Juga: Film Horor KERETA BERDARAH Siap Mengguncang Penonton dengan Keunikan Produksinya
Dengan pemeranan dan cerita yang sangat menarik, masyarakat dapat berharap bahwa film ini akan menjadi salah satu film terbaik dari Indonesia dan memperlihatkan kualitas yang setara dengan industri film global.
Artikel Terkait
Rio Dewanto Mencari Referensi Karakter Teroris untuk Film '13 BOM DI JAKARTA' Melalui Band Rage Against The Machine
Pendalaman Peran Ganindra Bimo di Film '13 BOM DI JAKARTA': Latihan Militer dan Disiplin dalam Memegang Senjata
Niken Anjani dan Produksi Film '13 BOM DI JAKARTA': Senjata Nyata dan Workshop yang Intensif
Film 13 Bom di Jakarta: Epiknya Aksi Mata-Mata Indonesia yang Mengguncang Bioskop!
Niken Anjani Terobos Genre! Memukau di Film '13 BOM DI JAKARTA'