Niken Anjani dan Produksi Film '13 BOM DI JAKARTA': Senjata Nyata dan Workshop yang Intensif

Catatanfakta.com - Berdasarkan kisah dari aktris Niken Anjani saat syuting film '13 Bom di Jakarta', senjata yang digunakan dalam film tersebut ternyata nyata dan dilengkapi dengan peluru sungguhan.

Dalam proses produksi film 13 Bom di Jakarta, mereka juga melakukan latihan tanggung jawab terhadap senjata dengan melakukan tiga hari bootcamp yang intensif.

Baca Juga: Pendalaman Peran Ganindra Bimo di Film '13 BOM DI JAKARTA': Latihan Militer dan Disiplin dalam Memegang Senjata

Sebagai seorang aktris yang berperan sebagai Gita, Niken Anjani mengatakan bahwa ia membutuhkan beberapa hari workshop agar bisa memegang dan menggunakan senjata yang dipegang selama syuting.

Bootcamp selama tiga hari menjadi salah satu pendalaman karakter dan workshop yang sangat berguna untuk mereka di lokasi syuting.

Meskipun menggunakan senjata asli dalam produksi film dapat memberikan hasil yang lebih otentik, hal ini juga membawa risiko yang cukup besar.

Baca Juga: Rio Dewanto Mencari Referensi Karakter Teroris untuk Film '13 BOM DI JAKARTA' Melalui Band Rage Against The Machine

Namun, dengan dilaksanakannya bootcamp dan latihan tanggung jawab terhadap senjata, mereka berhasil mengurangi risiko tersebut hingga akhirnya berhasil menyelesaikan produksi film yang sukses.

Kemampuan Niken dan rekan-rekannya dalam mengolah senjata yang sebenarnya dan handling yang tandas ini dapat memberikan inspirasi bagi industri film tanah air.

Penggunaan senjata sungguhan dalam film mungkin gak selalu dibutuhkan, tapi dengan skill dan kehati-hatian yang tepat, kita bisa mencapai tampilan yang lebih oke dan autentik.

Baca Juga: Penasaran! Sinopsis Film 13 Bom di Jakarta: Aksi Mati-Matian yang Bikin Jantung Berdegup!

Film '13 BOM JAKARTA' yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko ini akan mulai ditayangkan pada 28 Desember 2023.

Selain Niken Anjani, sederet aktor dan aktris ternama juga ikut berpartisipasi di film ini, seperti Ganindra Bimo, Chicco Kurniawan, Ardhito Pramono, Lutesha, Rio Dewanto, dan Putri Ayudya.