CATATAN FAKTA.COM - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berharap agar Festival Kopi Manggarai di Manggarai, Nusa Tenggara Timur,
diselenggarakan dengan fokus kuat pada peningkatan kualitas dan manfaat positif yang dapat dirasakan oleh masyarakat setempat.
Dengan demikian, festival ini diharapkan mampu menjadi ajang untuk mempromosikan kekayaan kopi lokal dan sekaligus memberikan dampak yang berarti bagi perekonomian dan perkembangan wilayah tersebut.
Baca Juga: PENDIDIKAN MEMAINKAN PERAN KRUSIAL SUATU BANGSA
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu, menyatakan bahwa pelaksanaan kegiatan harus memberikan nilai tambah dari berbagai aspek,
seperti ekonomi, sosial, budaya, kearifan lokal, lingkungan, dan keberlanjutan.
Festival Kopi Manggarai di Ruteng, Kabupaten Manggarai, yang berlangsung pada tanggal 4-6 Agustus 2023, merupakan instrumen dalam pemulihan perekonomian.
Namun, Vinsensius menekankan bahwa kegiatan tersebut tidak boleh semata-mata hanya mengutamakan kuantitas, melainkan juga kualitas.
Untuk itu, pilar-pilar keberlanjutan harus terus dijalankan agar kegiatan di daerah tersebut dapat memiliki kualitas yang baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Vinsensius juga menyarankan agar kegiatan Festival Kopi Manggarai melibatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta produk lokal untuk dijual dalam festival tersebut.
Baca Juga: ROCKY GERUNG SAYANGKAN KRITIKAN PEDASNYA TIMBULKAN KEGADUHAN
Selain itu, ia ingin agar kegiatan ini lebih dikenal di berbagai kabupaten sehingga dapat menarik minat wisatawan nusantara (wisnus) untuk berkunjung.
Oleh karena itu, promosi dan edukasi mengenai festival tersebut harus dilakukan secara masif.
Artikel Terkait
Baznas Kabupaten Sigi memprioritaskan program pendidikan untuk memberantas buta aksara
Bersama-Sama Membangun Kedokteran: Kolaborasi Indonesia-Timor-Leste dalam Pendidikan
Merdeka Belajar Goes Global: Peluang Kerja Sama Pendidikan Mandarin Indonesia-Tiongkok
Kolaborasi Menteri PANRB dan Menag Mempercepat Reformulasi PPPK 2022, Tingkat Kelulusan Melonjak 77,27 Persen