program

Alumni PKU-PKUP Dicari Dunia: Tawaran WN Kanada hingga Imam di Jepang!

Jumat, 13 Desember 2024 | 20:25 WIB
Menag Nasaruddin meminta masyarakat Indonesia memanfaatkan Beasiswa untuk Pendidikan Kader Ulama dan Pendidikan Kader Ulama Perempuan yang disediakan Pemerintah via LPDP Foto Kemenag

catatanfakta.com - Kementerian Agama (Kemenag) kembali membuka kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam program Pendidikan Kader Ulama dan Pendidikan Kader Ulama Perempuan (PKU-PKUP) yang didukung penuh oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan pentingnya program ini sebagai upaya strategis mencetak kader ulama yang tidak hanya dibutuhkan di Indonesia tetapi juga di berbagai negara.

"Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendaftarkan anak-anaknya pada program ini. Saat ini LPDP masih memberikan beasiswa penuh bagi peserta yang terpilih," ujar Menag saat membuka Wisuda dan Pengukuhan Kader Ulama Masjid Istiqlal ke-1 tahun 2024 di Jakarta, Kamis (12/12/2024).

Baca Juga: Kesempatan Langka: Beasiswa Filantropi Islam BAZNAS, Kuota Terbatas!

Program ini menawarkan pendidikan yang sangat prestisius melalui kolaborasi dengan beberapa universitas internasional terkemuka seperti Al-Azhar University di Mesir, sejumlah universitas di Amerika Serikat, hingga institusi di Maroko.

Para peserta akan menjalani program belajar lintas negara dengan durasi total hingga dua tahun. "Beasiswa ini meliputi short course, enam bulan di Amerika, enam bulan di Al-Azhar, dan juga waktu tertentu di Maroko serta Mesir," tambah Menag.

Keunggulan lainnya, lulusan program ini tidak hanya diincar oleh instansi dalam negeri tetapi juga diminati oleh berbagai negara.

Baca Juga: Hanya untuk Kader Terbaik! Beasiswa Penuh S2 Astronomi dari Muhammadiyah

Menag mengungkapkan bahwa alumni PKU telah mendapatkan tawaran menjadi imam besar di Korea Selatan, Jepang, Kanada, bahkan negara-negara lain.

"Saya menerima surat resmi dari Kanada yang menawarkan kewarganegaraan langsung bagi alumni untuk menjadi imam di sana. Ini peluang besar karena Green Card saja sulit didapat, tapi lulusan program ini langsung dijanjikan citizenship," jelasnya dengan antusias.

Tak hanya Kanada, Jepang bahkan meminta 30 alumni untuk menjadi imam selama Ramadhan, menunjukkan bagaimana dunia sangat membutuhkan peran ulama yang kompeten dan berkualitas global.

Baca Juga: Mau Kuliah Tapi Terkendala Biaya? Ini Kesempatan Beasiswa DJITU untuk Perempuan!

"Ini menunjukkan bahwa program pendidikan kader ulama benar-benar memberikan dampak nyata, bukan hanya untuk bangsa kita tetapi juga untuk kebutuhan umat Islam dunia," lanjut Menag.

Menag Nasaruddin juga memastikan bahwa program ini akan terus dilanjutkan dengan komitmen tinggi untuk meningkatkan jumlah ulama berkualitas.

Halaman:

Tags

Terkini