Catatanfakta.com -, Video viral memperlihatkan keluhan nelayan Cilincing, Jakarta Utara, terkait keberadaan tanggul laut beton sepanjang 2–3 kilometer. Tanggul tersebut dinilai mengganggu jalur perlintasan kapal nelayan saat hendak melaut, sehingga mereka harus memutar lebih jauh untuk mencari ikan.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @cilincinginfo, seorang nelayan menyebut tanggul itu membuat akses melintas semakin sulit.
Baca Juga: Sejarah Hari Olahraga Nasional: Dari 1983 hingga Kini, Mengapa Diperingati Setiap 9 September?
“Tanggul beton nih di pesisir Cilincing, menyulitkan nelayan pesisir untuk melintas. Ini kurang lebih ada 2–3 kilometer panjangnya. Awalnya perlintasan nelayan sehingga kesulitan mencari ikan karena harus memutar jauh dengan adanya tanggul beton ini,” ujar seorang nelayan, dikutip Rabu (10/9/2025).
Respons Pemprov DKI
Menanggapi keluhan nelayan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok, menyatakan akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait.
Menurutnya, tanggul tersebut termasuk dalam proyek besar National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau biasa disebut giant sea wall, yang dibangun untuk menahan banjir rob di wilayah pesisir Jakarta.
Baca Juga: Purbaya Pasang Target Bunga 6–8%: Sinyal Prabowo Gaspol Percepat Ekonomi Nasional
“Saya koordinasi dengan pihak terkait ya. Iya (termasuk proyek tanggul laut bersama pemerintah pusat),” jelas Hasudungan.
Tanggul Laut NCICD
Proyek NCICD merupakan program strategis nasional yang dirancang untuk melindungi Jakarta dari ancaman rob dan kenaikan permukaan air laut.
Proyek ini dikerjakan bertahap oleh pemerintah pusat bersama Pemprov DKI.
Sebelumnya, proyek tanggul laut raksasa dengan nilai investasi mencapai Rp1.750 triliun sempat ditawarkan kerja sama ke pihak asing, termasuk China.
Meski memiliki manfaat jangka panjang untuk mengatasi banjir rob, proyek ini kerap menuai kritik, terutama dari kalangan nelayan dan pegiat lingkungan.
Mereka menilai pembangunan tanggul berpotensi mengganggu ekosistem laut serta aktivitas ekonomi masyarakat pesisir.
Baca Juga: Fakta Mengejutkan di Balik Isu Raffi Ahmad Jadi Menteri: Benarkah Akan Masuk Kabinet?