CatatanFakta.com – Aksi mahasiswa kembali menjadi sorotan publik setelah ramai diperbincangkan di berbagai platform media sosial.
Fenomena ini seolah menjadi pola berulang: setiap kali mahasiswa turun ke jalan, linimasa Twitter (X), Instagram, hingga TikTok dipenuhi dengan unggahan, tagar trending, dan beragam opini.
Lalu, mengapa aksi mahasiswa selalu ramai di media sosial?
Menurut Dr. Laila Rahmawati, pakar komunikasi politik dari Universitas Indonesia, ada setidaknya tiga faktor utama yang membuat aksi mahasiswa mudah viral.
Baca Juga: Demo Mahasiswa di DPR Viral: Benarkah Ada Tunggangan Politik di Balik Aksi 'Piknik Rakyat Nasional'?
1. Narasi Kritis yang Dekat dengan Publik
Mahasiswa dikenal sebagai kelompok intelektual muda yang kritis terhadap isu kebangsaan. Narasi yang mereka suarakan sering kali menyentuh keresahan masyarakat luas, mulai dari isu kenaikan harga kebutuhan pokok, korupsi, hingga kebijakan pemerintah.
“Ketika mahasiswa berbicara, publik merasa ada wakil yang berani menyuarakan kegelisahan mereka,” ujar Dr. Laila.
2. Peran Media Sosial sebagai “Panggung Kedua”
Jika jalanan adalah panggung aksi nyata, maka media sosial menjadi panggung kedua yang memperluas gaung demonstrasi.
Algoritma platform digital mendorong konten yang ramai interaksi, sehingga foto, video, dan slogan mahasiswa cepat menyebar.
“Mahasiswa tahu betul kekuatan media sosial. Mereka memanfaatkan momentum dengan mengemas pesan singkat, visual menarik, dan tagar yang mudah diingat,” tambahnya.
Baca Juga: Boarding School Populer di Bogor: Fasilitas Lengkap & Biaya Terjangkau untuk Pendidikan Berkualitas
3. Simbol Perlawanan yang Romantis
Sejarah panjang gerakan mahasiswa di Indonesia—mulai dari 1966, 1998, hingga kini—membentuk persepsi publik bahwa mahasiswa adalah simbol perubahan.
Hal inilah yang membuat setiap aksi mereka selalu menarik perhatian, bukan hanya bagi media mainstream, tetapi juga bagi warganet.