Selain itu, usaha Pertamina membawa pelaku UMKM ke dalam ajang MotoGP ini bukan hanya untuk meningkatkan pendapatan selama ajang berlangsung, tetapi juga sebagai sarana promosi gratis bagi pelaku usaha di sektor kerajinan dan kuliner khas Lombok.
Ini bertujuan agar para wisatawan akan terus mengingat produk khas Lombok ketika mereka kembali ke pulau ini.
Pada ajang serupa tahun lalu, sebanyak 50 UMKM mencatatkan transaksi fantastis, hampir mencapai Rp 500 juta selama dua hari ajang berlangsung.
Baca Juga: Pencemaran dan Penyusutan Sumber Air Global: Tantangan Terbesar bagi Kesejahteraan Dunia
Fadjar Djoko Santoso berharap tahun ini akan ada peningkatan, sehingga ajang internasional di Lombok ini dapat membawa dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat.
Selain memberikan dorongan finansial, Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023 juga menciptakan efek berganda.
Hal ini tidak hanya menghasilkan peningkatan pendapatan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja, terutama bagi tenaga kerja lokal.
Pengunjung yang berbelanja produk UMKM Pertamina selama acara dapat memanfaatkan promo diskon 5% jika mereka menggunakan aplikasi MyPertamina untuk bertransaksi.
Keterlibatan UMKM binaan dalam ajang internasional ini merupakan salah satu dukungan BUMN dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs).
Baca Juga: Kuliner Pedas Boyolali yang Harus Dicoba: 5 Restoran Terfavorit dengan Harga Ramah di Kantong
Dengan harapan besar, Fadjar Djoko Santoso berharap Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023 akan memberikan dampak langsung bagi pertumbuhan perekonomian nasional dan mendukung industri pariwisata serta UMKM lokal.
"Semoga keberadaannya menjadi peluang bagi pelaku usaha dan UMKM untuk melakukan penetrasi ke pasar global yang lebih luas," pungkasnya.
Dengan berbagai inovasi dan dukungan yang berkelanjutan, Pertamina dan UMKM binaannya semakin memperkuat ekonomi lokal dan mempromosikan kekayaan budaya dan kuliner Lombok ke dunia.