Pandangan Durkheim terhadap konsep fakta sosial, konsep solidaritas mekanik, dan solidaritas organik

Simbolisme di dalam solidaritas mekanik sangat kuat perannya karena simbol itu melambangkan kesucian. Sedangkan solidaritas organik dalam hal agama, perkawinan, keluarga, serta unsur-unsur negara berkembang secara terpisah, sendiri-sendiri, tetapi dalam waktu yang bersamaan dan menciptakan suatu sistem. Sehingga semua berjalan dengan secara harmonis.

Masyarakat mekanik didasari oleh ikatan kekeluargaan yang independen dan mengatur sejumlah orang dengan komitmen yang sangat kuat atas kesadaran (moral) bersama (collective). Sedangkan pada masyarakat organik digambarkan dengan populasi besar yang didalamnya terdapat peran-peran khusus dan terdapat pada unit-unit strukturalnya.

Baca Juga: perbedaan birokrasi tradisional dengan birokrasi modern dan pengaruh agama dalam perkembangan ekonomi

Dari hal ini terlihat bahwa masyarakat organik memiliki sifat ketergantungan yang tinggi baik secara individu maupun kelompok. Oleh karena itu, kesadaran moral dan kebersamaan disini menjadi lemah serta menjadi semakin abstrak dan mengarah kepada asumsi-asumsi, nilai-nilai sekuler yang meliputi pertukaran, kontrak, dan norma-norma yang mengatur keterkaitan di antara unit-unit sosial khusus.

Sedangkan dalam masyarakat mekanik intensitas hubungan kekeluargaan diantara mereka sangatlah rendah, karena setiap keluarga berupaya memenuhi kebutuhan anggotanya secara mandiri.

Begitupun terkait pada kebebasan individu, kebebasan memilih, dan sikap mandiri di sini hampir tidak ada, namun dalam masyarakat organik setiap orang memperoleh kebebasan penuh di mana kesadaran moral bersama yang sekuler didominasi oleh nilai-nilai yang menekankan kepada sifat-sifat individualitas, kepada kemampuan, dan kehebatan seorang.

Baca Juga: Terbentuknya teori melalui proses induksi dan deduksi serta pendekatan kausalitas

Dengan demikian perbedaan antara solidaritas mekanis dan solidaritas organis menempatkan hubungan yang sangat mendasar dalam masyarakat yang nilai-nilai didalamnya menjadi semakin abstrak dan universal sehingga dapat diacu oleh berbagai lapisan sosial.

Dalam pandangan Durkheim perbandingan antara kedua masyarakat ini terlihat pada konsepnya mengenai keteraturan hubungan antara berbagai elemen struktur dan simbol dari sistem.