Kajian awal yang telah dilakukan menunjukkan, pengembangan aset tersebut berpotensi besar dalam mendukung penyediaan akomodasi dan layanan terpadu bagi jamaah haji dan umrah Indonesia di masa depan.
Baca Juga: Usai Bersitegang soal MBG, Purbaya Kini Kompak dengan Luhut Dorong Investasi Nasional
“Perjanjian ini menjadi langkah awal dalam strategi pengembangan jangka panjang dan menyediakan kerangka kerja yang terstruktur untuk tahapan selanjutnya, mulai dari pengembangan, konstruksi, hingga operasional perhotelan,” kata Rosan.
Selain itu, Danantara Indonesia juga tengah berkoordinasi dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi melalui Royal Commission for Makkah City and Holy Sites (RCMC). Proses penawaran atau bidding disebut sudah berjalan sebagai bagian dari tahap awal kerja sama jangka panjang.
“Sebagai institusi yang memiliki mandat mengelola dan mengoptimalkan investasi negara, inisiatif ini selaras dengan prioritas pembangunan nasional serta nilai-nilai Asta Cita,” tutup Rosan.
Artikel Terkait
H. Muhammad Romli, Wakil Rakyat yang Getol Kawal Prioritas Tenaga Kerja Lokal di Era Investasi Asing
Jabar Masukkan Pengembangan Pesantren dalam SIPD dan RPJMD: Investasi Pendidikan Berkarakter di Tengah Tantangan
Presiden Prabowo Terima Utusan Khusus PM Jepang, Bahas Investasi Geothermal Rp 8,2 Triliun
Ketua DPRD dan Bupati Bogor Kompak Basmi Penghambat Investasi: “Kami Akan Tindak Oknum Nakal!”
Pelonggaran TKDN oleh Prabowo Disambut Jepang, Investasi Asing Diprediksi Meningkat