“Kita ingin membangun semangat kompetitif yang sehat antarwilayah. Harapannya, setiap desa dan kecamatan bisa termotivasi untuk menjaga lingkungannya masing-masing,” kata Teuku.
Gerakan Nyata dari Masyarakat untuk Lingkungan
Lebih jauh, Teuku Mulya menekankan bahwa lomba kebersihan ini merupakan bagian dari strategi besar DLH Kabupaten Bogor dalam memperkuat gerakan pengurangan sampah dari sumbernya. Ia menyebut, keberhasilan program lingkungan tidak hanya ditentukan oleh infrastruktur, tetapi juga kesadaran dan keterlibatan masyarakat.
“Jika setiap rumah tangga bisa mengelola sampahnya sendiri, setidaknya 30 persen volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) bisa berkurang. Itu target realistis yang bisa kita capai bersama,” ungkapnya.
Selain lomba kebersihan, DLH juga terus melakukan pendampingan teknis kepada masyarakat, seperti pelatihan pembuatan eco-enzyme, pengolahan sampah organik, serta optimalisasi bank sampah.
Program KRL sendiri, lanjut Teuku, kini telah berkembang menjadi wadah kolaboratif antara masyarakat, pemerintah desa, serta berbagai komunitas peduli lingkungan.
“Di banyak desa, kita sudah lihat hasilnya. Ada yang memanfaatkan limbah daun untuk pupuk, ada juga yang menjual hasil olahan plastik menjadi barang bernilai ekonomi. Ini contoh konkret dari ekonomi sirkular di tingkat kampung,” katanya.
Baca Juga: Kota Bogor Belum 100 Persen Bebas BABS, 18 Ribu Rumah Masih Buang Limbah ke Sungai
Harapan: Dari Lomba Menjadi Kebiasaan
DLH Kabupaten Bogor berharap kegiatan lomba kebersihan ini tidak berhenti hanya pada momentum kompetisi tahunan. Yang lebih penting, kata Teuku, adalah bagaimana semangat kebersihan dan pengelolaan sampah bisa menjadi kebiasaan hidup warga sehari-hari.
“Lomba ini hanyalah alat pemicu. Tujuan akhirnya adalah menciptakan budaya bersih, tertib, dan sadar lingkungan di seluruh wilayah Kabupaten Bogor,” ujarnya.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Pemkab Bogor optimistis gerakan Kampung Ramah Lingkungan dapat menjadi model pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang efektif dan berkelanjutan.
“Kalau setiap warga mau ikut berperan, kita tidak hanya menjaga kebersihan, tapi juga melindungi masa depan lingkungan Bogor. Itulah semangat yang ingin kita tumbuhkan lewat kegiatan ini,” pungkas Teuku.
Artikel Terkait
Prabowo Geram Kasus Korupsi Timah Rugikan Negara Rp300 Triliun, Cek Langsung Smelter yang Disita dari Harvey Moeis
Heboh Isu Moana Pakai Behel, Teuku Ryan Kaget dan Ria Ricis Angkat Bicara: “Anak Aku Nggak Dibehel Guys”