Kuota Rumah Subsidi untuk Buruh Naik Jadi 50 Ribu Unit, Menaker Buka Lapangan Kerja Baru

photo author
- Kamis, 14 Agustus 2025 | 20:55 WIB
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli (x.com/prof_yassierli)
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli (x.com/prof_yassierli)

Efek Berganda ke Industri Konstruksi

Selain manfaat langsung bagi buruh, pembangunan 50 ribu rumah subsidi juga akan memicu pertumbuhan di sektor konstruksi dan industri pendukung. Peningkatan permintaan bahan bangunan seperti semen, baja, keramik, hingga cat akan membuka peluang usaha bagi produsen lokal.

Baca Juga: Stop Main HP Sekarang! Detoks Digital atau Kehilangan Hidupmu?

Di sisi lain, proyek ini akan menyerap banyak tenaga kerja di berbagai lapisan, mulai dari tukang bangunan, mandor, teknisi, hingga arsitek dan tenaga administrasi. Pemerintah memperkirakan ribuan lapangan kerja baru akan tercipta selama proses pembangunan berlangsung.

“Pembangunan rumah itu kan melibatkan banyak pihak, mulai dari industri material, transportasi, logistik, hingga jasa keuangan. Semua ini akan bergerak bersama,” kata Yassierli.

Minat Tinggi dari Buruh

Data yang dirilis Kemenaker menunjukkan antusiasme buruh terhadap program ini sangat tinggi. Dalam beberapa gelombang pendaftaran sebelumnya, kuota rumah subsidi kerap habis dalam waktu singkat. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan rumah layak dan terjangkau masih besar, terutama di wilayah industri padat karya.

Ara menambahkan, pemerintah akan memastikan proses seleksi penerima berjalan transparan dan tepat sasaran. Buruh yang benar-benar membutuhkan dan belum memiliki rumah akan diprioritaskan, dengan mempertimbangkan kriteria penghasilan serta status kepemilikan aset.

Baca Juga: Rahasia Tidur Berkualitas yang Selama Ini Disembunyikan! Tubuh & Pikiran Anda Bisa Lebih Segar Tanpa Obat Tidur

Langkah Lanjutan

Ke depan, Kemenaker bersama Kementerian PKP akan terus memantau pelaksanaan program ini, termasuk memastikan kualitas bangunan sesuai standar. Selain itu, pemerintah berencana mengintegrasikan pembangunan rumah subsidi dengan pengembangan kawasan industri dan transportasi publik, sehingga buruh dapat mengakses tempat kerja dengan lebih mudah.

“Kami tidak hanya ingin membangun rumah, tetapi juga lingkungan yang mendukung kehidupan buruh. Harapannya, kawasan-kawasan ini bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru,” ujar Yassierli.

Dengan kenaikan kuota menjadi 50 ribu unit dan dukungan penuh dari berbagai pihak, program rumah subsidi ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan buruh sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nurhadi.

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X