Catatanfakta.com -, PATI – Koordinator hukum Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Nimerodi Gulo, menilai sejumlah kebijakan Bupati Pati Sudewo selama lima bulan terakhir menimbulkan banyak kontroversi dan perlu dikoreksi secara objektif.
Salah satu kebijakan yang paling disorot adalah rencana kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen yang dinilai memberatkan warga.
“Salah satu yang hampir mengenai seluruh warga adalah kenaikan pajak yang 250 persen itu,” ujar Nimerodi, Sabtu (9/8/2025).
Namun, Nimerodi menegaskan polemik di Pati tidak hanya soal pajak. Ia menyebut ada pembangunan yang dinilai tidak mendesak dan terkesan pemborosan anggaran, di antaranya rencana membongkar dan membangun kembali masjid yang baru dibangun dua tahun lalu dengan anggaran sekitar Rp15 miliar, serta alun-alun kota yang juga baru selesai dibangun.
Ia juga mempertanyakan rencana pembangunan videotron.
“Sementara beliau mengatakan kita kekurangan APBD. Kalau memang kekurangan, kenapa bangun yang tidak urgen? Kenapa tidak dipakai untuk pembangunan yang menghasilkan pendapatan, meningkatkan perekonomian rakyat?” katanya.
Baca Juga: Aksi 13 Agustus di Pati Terbelah: Satu Kubu Doa Bersama, Satu Kubu Tuntut Bupati Lengser
Selain itu, Nimerodi menyoroti pemberhentian sekitar 200 tenaga honorer rumah sakit yang sudah bekerja 6–7 tahun tanpa pesangon, serta mutasi pegawai yang dianggap berbeda pandangan dengan bupati.
“Dia pindah dan itu sengaja,” ujarnya.
Menurut Nimerodi, kebijakan Bupati Sudewo harus dikoreksi agar tidak terkesan otoriter.
“Agar tidak menjadi raja di dalam kepemimpinannya,” tegasnya.
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu akan tetap melanjutkan rencana aksi pada 13 Agustus 2025 mendatang. Posko donasi untuk mendukung aksi tersebut, kata dia, masih dibuka.
“Kita ingin bertemu langsung dengan beliau dalam satu forum untuk menjelaskan banyak hal,” pungkasnya.
Artikel Terkait
Prabowo Minta Bupati Pati Batalkan Kenaikan PBB 250%, Polemik Sudewo Jadi Sorotan Publik
Dari Pajak ke Tuntutan Lainya: Dinamika Gerakan Warga Pati Menjelang Aksi 13 Agustus