Langkah Garuda Menuju 100 Besar Dunia, Ketika Mimpi Mulai Nyata

photo author
- Kamis, 10 Juli 2025 | 15:02 WIB
Timnas Indonesia U 23 sedang melakukan latihan untuk menghadapi piala AFF U 23 (dok intagram/@timnasindonesia)
Timnas Indonesia U 23 sedang melakukan latihan untuk menghadapi piala AFF U 23 (dok intagram/@timnasindonesia)

Catatanfakta.com -, Jakarta – Langit sore di Jakarta tampak biasa, tapi ada yang berbeda di hati para pecinta sepak bola tanah air. Hari ini, Kamis (10/7), federasi sepak bola dunia FIFA kembali memperbarui daftar peringkat negara-negara anggotanya. Di balik deretan angka itu, ada secercah harapan yang kian nyata bagi Timnas Indonesia—mimpi untuk menembus 100 besar dunia, yang dulu terasa mustahil, kini mulai terlihat ujungnya.

Di papan klasemen FIFA, Indonesia kini berada di posisi 118. Sebuah lompatan lima tingkat dari posisi sebelumnya pada April lalu. Posisi ini didapat setelah dua laga penting dijalani skuad Garuda dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026: kemenangan 1-0 yang manis atas China, dan kekalahan pahit 0-6 dari Jepang.

Poin Tak Selalu Hilang Meski Kalah

Kemenangan atas China adalah kunci utama. Negara itu selama ini bercokol di jajaran 100 besar FIFA, sehingga hasil positif atas mereka memberi lonjakan poin yang signifikan bagi Indonesia. Dalam perhitungan situs pemantau peringkat sepak bola dunia, Footy Ranking, Indonesia bahkan sempat menempati peringkat 116 setelah laga itu.

Namun, kekalahan dari Jepang tak terlalu berdampak. Alasannya sederhana: perbedaan peringkat yang terlalu jauh membuat kerugian poin dari kekalahan itu hanya 3,42. Indonesia tetap naik secara keseluruhan, karena secara akumulatif, kemenangan melawan China jauh lebih berharga.Baca Juga: 19 Jam di Atas Awan Cerita Madeline Khaw, Pramugari yang Mengarungi Langit Tanpa Henti

Lebih dari Sekadar Angka

Di balik statistik dan grafik yang tersaji rapi di situs FIFA, ada proses panjang dan kisah perjuangan anak-anak Garuda. Sejak ditangani oleh pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, Indonesia mengalami transformasi nyata. Dari tim yang kerap diremehkan, menjadi kesebelasan yang mulai diperhitungkan di kancah Asia.

Mental bertanding, fisik, hingga pola permainan mengalami pembaruan. Nama-nama seperti Marselino Ferdinan, Thom Haye, hingga Shin Jong-hoon mulai menghiasi headline media, bukan hanya karena gol atau assist, tapi karena etos kerja dan semangat muda mereka yang tak kenal menyerah.

Menanti Oktober dan Mimpi Lebih Besar

Kini, jalan berikutnya menuju 100 besar sudah terbuka lebar. Babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan berlangsung Oktober mendatang. Indonesia akan menghadapi negara-negara kuat di Asia, yang berarti laga-laga tersebut akan memiliki nilai koefisien tinggi dalam perhitungan poin FIFA.

Baca Juga: Cinta, Takdir, dan Rahasia yang Terkuak di Kroasia

Jika Indonesia bisa meraih hasil positif, apalagi menjadi pemuncak grup, maka peluang menembus 100 besar tak lagi mimpi di angan-angan. Bahkan, jika lolos ke Piala Dunia 2026, Timnas Garuda bisa mendapatkan lonjakan ranking paling signifikan dalam sejarahnya.

“Target masuk 100 besar adalah simbol kemajuan,” ujar seorang pengamat sepak bola nasional. “Tapi lebih dari itu, ini mencerminkan bahwa sistem pembinaan, pelatihan, dan investasi kita di sepak bola mulai menuai hasil.”

Matchday September, Langkah Kecil yang Krusial

Sebelum Oktober tiba, Indonesia akan lebih dulu menjalani laga persahabatan dalam FIFA Matchday September. Meski belum diumumkan lawannya, pertandingan ini akan sangat menentukan. Pemilihan lawan harus cermat—idealnya negara yang peringkatnya lebih tinggi namun masih seimbang secara kekuatan—agar poin bisa dikumpulkan tanpa risiko kekalahan telak.

Baca Juga: Kisah Wanita Muda yang Lompat dari Lantai 19

Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) diyakini akan menimbang berbagai faktor: keuntungan poin, kesiapan lawan, hingga nilai komersial pertandingan. Yang pasti, tim pelatih akan menjadikan laga ini sebagai pemanasan sebelum tantangan besar di babak keempat nanti.

Indonesia dan Kebangkitan yang Terukur

Ranking FIFA mungkin hanyalah angka, namun bagi Indonesia, angka ini adalah representasi dari perjuangan kolektif: para pemain, pelatih, suporter, dan ekosistem sepak bola nasional. Dari stadion kecil di pelosok daerah, hingga gegap gempita GBK, semangat Garuda terus berkibar.

Kini, dengan posisi 118, hanya tinggal 18 anak tangga tersisa menuju 100 besar dunia. Dan setiap langkah yang ditempuh bukan hanya tentang poin, tapi tentang harga diri bangsa, tentang mimpi anak-anak kecil yang berlari mengejar bola di lapangan berdebu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nurhadi.

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X