Catatanfakta.com -, Jakarta – Taylor Swift kembali mencatat sejarah. Setelah mengumumkan bahwa dirinya secara resmi telah membeli katalog master dari enam album awalnya, angka streaming dari karya-karya lawas tersebut langsung melonjak drastis di berbagai platform, khususnya Spotify.
Pengumuman mengejutkan itu disampaikan Swift pada 30 Mei 2025. Sejak saat itu, data dari Spotify yang dilaporkan kepada The Hollywood Reporter menunjukkan lonjakan luar biasa dalam jumlah streaming enam album tersebut—yakni Taylor Swift (2006), Fearless (2008), Speak Now (2010), Red (2012), 1989 (2014), dan reputation (2017).
Spotify mencatat bahwa streaming dari keenam album tersebut meningkat beberapa kali lipat dibandingkan periode 1 April hingga 29 Mei 2025, meskipun tidak disebutkan angka absolut. Yang menarik, Speak Now menjadi album dengan lonjakan terbesar secara global, mencapai 430 persen.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Hapus Kelas 1-3, DPR Rumah Sakit Pemerintah Harus Jadi Contoh!
Kenaikan signifikan ini dipercaya karena antusiasme penggemar terhadap versi asli lagu Better Than Revenge, yang liriknya sempat diubah dalam Speak Now (Taylor’s Version) versi 2023.
Di posisi berikutnya, album debut Taylor Swift (2006) dan reputation masing-masing mencatat lonjakan sebesar 220 persen dan 175 persen. Album Fearless naik 160 persen, Red meningkat 150 persen, sementara 1989 tercatat naik 110 persen.
Secara keseluruhan, Taylor Swift mengalami peningkatan jumlah pendengar streaming hingga 40 persen sejak pengumuman besar tersebut.
Dalam surat terbuka yang dipublikasikan melalui situs resminya, Swift menyatakan rasa syukur dan kebahagiaannya atas kesepakatan pembelian master ini dari Shamrock Capital—perusahaan yang sebelumnya membelinya dari manajer musik kontroversial Scooter Braun.
Baca Juga: Saham BRIS Ambles 15% dalam Sepekan, Waktu Tepat untuk Koleksi?
“Menyebut ini sebagai mimpi terbesar yang menjadi kenyataan rasanya belum cukup menggambarkan perasaan saya,” tulis Swift.
Langkah besar ini sekaligus memperkuat posisi Taylor Swift sebagai musisi yang tak hanya fokus pada karya, tetapi juga kontrol penuh atas hak cipta dan kepemilikan karya musiknya.
Artikel Terkait
Blake Lively Cabut Klaim Tekanan Emosional terhadap Justin Baldoni, Persidangan Masih Berlanjut
Disney dan Microsoft PHK Ribuan Karyawan Meski Raup Laba, Industri Hadapi Era Efisiensi Baru