TikTok Shop PHK Massal Ratusan Karyawan Usai Merger dengan Tokopedia

photo author
- Senin, 2 Juni 2025 | 15:00 WIB
logo tik tok shop (tik tok shop indonesia)
logo tik tok shop (tik tok shop indonesia)

Catatanfakta.com -, Jakarta TikTok Shop dilaporkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap ratusan karyawan di Indonesia sebagai langkah efisiensi usai merger dengan Tokopedia. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari upaya memangkas biaya operasional dan menyederhanakan struktur bisnis e-commerce mereka di Tanah Air.

Menurut laporan Bloomberg, PHK ini terjadi di berbagai divisi strategis seperti logistik, operasi, pemasaran, dan pergudangan. TikTok Shop, yang merupakan unit bisnis dari raksasa media sosial asal Tiongkok ByteDance Ltd., mempercepat proses restrukturisasi organisasi pasca-merger dengan Tokopedia yang dimiliki oleh GoTo Group.

“PHK dilakukan di seluruh tim e-commerce. Ini termasuk banyak karyawan yang direkrut setelah penggabungan dengan Tokopedia,” tulis Bloomberg, dikutip Jumat (30/5).

Baca Juga: Tragis, WNI Tewas di Tengah Gurun Saat Coba Masuk Makkah secara Ilegal

PHK Berlanjut hingga Juli

Sumber Bloomberg menyebut bahwa gelombang PHK berikutnya kemungkinan akan terjadi secepatnya pada bulan Juli. Dengan adanya PHK ini, jumlah total karyawan gabungan Tokopedia dan TikTok Shop di Indonesia menyusut menjadi sekitar 2.500 orang, dari sebelumnya mencapai 5.000 orang.

TikTok tidak menyebutkan secara pasti berapa jumlah karyawan yang terdampak, namun mereka mengonfirmasi bahwa langkah tersebut diambil berdasarkan evaluasi rutin terhadap kebutuhan bisnis.

“Kami secara teratur menilai kebutuhan bisnis dan membuat penyesuaian untuk memperkuat organisasi dan melayani pelanggan dengan lebih baik,” ujar juru bicara TikTok dalam pernyataan resminya.

Baca Juga: Libur Nasional? Gaji ke-13 ASN & Pensiun Tetap Cair Tanpa Drama!

Indonesia: Pasar Penting dengan Persaingan Ketat

Indonesia merupakan pasar penting bagi ambisi e-commerce global ByteDance. TikTok Shop menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar percontohan utama, terutama setelah sukses menggaet konsumen muda lewat konten video pendek yang terintegrasi dengan aktivitas belanja daring.

Namun, tantangan di Indonesia tidak kecil. TikTok Shop dan Tokopedia harus menghadapi kompetisi sengit dari pemain mapan seperti Shopee milik Sea Ltd., serta Lazada yang didukung oleh Alibaba Group.

PHK ini dinilai sebagai bagian dari strategi TikTok untuk memperkuat daya saing bisnis e-commerce-nya di tengah pasar yang padat pemain dan margin keuntungan yang makin ketat.

Baca Juga: Pemilik Bioskop Desak Dapat Suara di Oscar 'Kami Menonton Semua Film'

Strategi Pascamerger

Merger TikTok Shop dengan Tokopedia diumumkan pada akhir 2023 dan rampung pada awal 2024. Langkah ini dilakukan untuk memenuhi regulasi pemerintah Indonesia yang melarang platform media sosial menjalankan layanan e-commerce secara langsung. TikTok lantas mengakuisisi sebagian besar saham Tokopedia sebagai solusi.

Setelah merger, ByteDance mulai melakukan integrasi sistem dan perampingan tim, termasuk penghapusan posisi ganda dan pengalihan fungsi pekerjaan. Sejumlah analis menilai bahwa PHK ini adalah konsekuensi logis dari konsolidasi dua entitas besar dalam industri yang sama.

“Ini umum terjadi dalam merger besar. Biasanya akan ada overlap sumber daya manusia yang harus dirapikan agar operasional lebih efisien,” kata seorang analis pasar yang enggan disebut namanya.

Baca Juga: Alasan Kongres PDIP Belum Digelar Terungkap, Mega Diminta Tetap Pimpin Partai

Komitmen Investasi Tetap Jalan

Meski melakukan efisiensi, TikTok menyatakan tetap berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia melalui Tokopedia. Mereka menyebut Indonesia sebagai pusat pertumbuhan utama yang menjadi bagian dari strategi global untuk mendorong inovasi dan ekspansi jangka panjang.

“Kami terus berinvestasi di Tokopedia dan Indonesia sebagai bagian dari strategi kami untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi yang berkelanjutan,” ujar juru bicara TikTok.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nurhadi.

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X