Catatanfakta.com -, Sulawesi Tengah – Nama Marselinus mungkin dulu tak banyak dikenal, kecuali di kalangan pelanggan bengkel cat mobil kecil di sudut Kota Palu, Sulawesi Tengah. Namun, kini ia menjadi sosok inspiratif yang dielu-elukan warga sebagai “Bapak Bioflok”—julukan yang diberikan berkat kegigihannya memperkenalkan budidaya ikan sistem bioflok kepada ribuan keluarga di daerahnya.
Lelaki berusia 50 tahun ini adalah contoh nyata dari bagaimana keberpihakan kepada rakyat kecil, jika dilakukan dengan konsisten dan tulus, bisa membawa perubahan nyata.
Tanpa mengandalkan politik uang, Marselinus berhasil menembus kursi DPRD Provinsi Sulteng usai sebelumnya menjabat sebagai anggota DPRD Kota Palu periode 2019–2024.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Kembali Tangguhkan Penahanan Mahasiswa Tersangka Demo Ricuh Balai Kota
Membangun dari Akar Rumput
Marselinus bukan politisi yang tiba-tiba muncul menjelang pemilu. Sejak awal menjabat di legislatif kota, ia langsung menggulirkan program budidaya ikan bioflok—teknologi pertanian yang memungkinkan warga memelihara ikan di kolam kecil berbahan terpal dengan sistem sirkulasi air dan mikroba, bahkan di pekarangan rumah.
“Memelihara ikan 4-5 bulan sudah menghasilkan. Air dari kolam bisa dipakai untuk menyiram tanaman, dan itu menyuburkan karena kotoran ikan jadi pupuk,” ujar Marselinus saat berbincang di Kantor DPP Partai Perindo, Jakarta, Jumat (30/5/2025).
Sebagai Ketua DPD Partai Perindo Kota Palu, Marselinus membawa pendekatan baru dalam politik: menyentuh langsung kebutuhan warga dan mendampingi mereka hingga mandiri secara ekonomi.
Baca Juga: Gus Ipul Tegaskan 'Bansos Itu Sementara, Pemberdayaan Selamanya'
Kolam, Benih, hingga Pasar: Semua Didampingi
Program bioflok yang ia rintis sejak 2020 tak hanya berfokus pada bantuan fisik seperti pembuatan kolam, pemberian benih ikan, dan pakan. Warga juga diberikan pelatihan teknis hingga pendampingan pemasaran hasil panen.
“Kami latih dari awal sampai panen, termasuk soal jualannya. Kalau ada kendala, mereka tinggal lapor lewat WhatsApp. Kami punya tim yang langsung turun,” jelasnya.
Hasilnya? Hingga kini, setidaknya 1.000 kolam bioflok telah dibangun di berbagai titik di Kota Palu dan sekitarnya. Program ini tidak hanya memberikan sumber penghasilan tambahan, tapi juga menciptakan rantai ekonomi lokal yang lebih mandiri—dari produsen pakan lokal, pedagang ikan, hingga UMKM pengolahan hasil panen.
Baca Juga: Istana Tegaskan: Minuman Saat Toast Prabowo-Macron Bukan Alkohol, Tapi Sari Apel
Menjawab Kepercayaan Rakyat
Di tengah kejenuhan masyarakat terhadap politik yang penuh janji kosong, Marselinus tampil sebagai antitesis. Ia membuktikan bahwa politik bisa menjadi alat pemberdayaan, bukan sekadar alat perebutan kekuasaan.
Pada Pemilu 2024, Marselinus maju sebagai caleg DPRD Provinsi Sulteng dari Dapil Kota Palu. Dengan program bioflok sebagai andalannya, ia sukses meraih kepercayaan masyarakat tanpa praktik money politics.
“Inilah hasil kerja dari bawah. Masyarakat merasakan manfaatnya langsung. Itu jauh lebih kuat dari sekadar iming-iming uang saat kampanye,” katanya.
Baca Juga: Misteri Pembacokan ASN Kejagung di Depok, Pelaku Teriak ‘Sikat!’ Sebelum Serang Korban
Menuju Ekonomi Mandiri
Bersama Partai Perindo, Marselinus berharap bisa memperluas dampak program ini ke seluruh wilayah Sulawesi Tengah. Menurutnya, model pertanian terpadu seperti bioflok adalah solusi konkret untuk ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi rumah tangga di tengah kondisi ekonomi global yang tak menentu.
Wakil Ketua Umum I DPP Partai Perindo, Sortaman Saragih, yang ikut mendiskusikan pengembangan program ini, menyatakan dukungannya. “Program seperti ini adalah wujud nyata dari politik yang berpihak kepada rakyat. Ini yang akan terus kami dorong,” ucap Sortaman.
Artikel Terkait
Perpisahan Manis Kevin Diks: Bawa FC Copenhagen Juara Piala Denmark Sebelum Hijrah ke Bundesliga
Israel Setujui Perluasan Besar-Besaran Permukiman Yahudi di Tepi Barat, Ancaman Solusi Dua Negara