Catatanfakta.com -, Jakarta — Di balik gemerlapnya gedung pencakar langit dan hiruk pikuk kota metropolitan, tersembunyi kenyataan pahit yang harus dihadapi banyak anak muda: hidup di Jakarta gak ramah buat dompet.
Biaya hidup yang tinggi, tekanan gaya hidup sosial, hingga sulitnya menabung jadi cerita umum yang dibagikan generasi muda urban.
Biaya Hidup Tinggi, Gaji Gak Kejar
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta tahun 2024, rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di Jakarta mencapai Rp 4,2 juta.
Sementara itu, UMP (Upah Minimum Provinsi) DKI tahun 2025 berada di angka Rp 5,2 juta. Di atas kertas mungkin terlihat cukup, tapi realitasnya banyak anak muda masih sulit memenuhi kebutuhan dasar tanpa harus mengorbankan kualitas hidup.
“Ngeluarin Rp 100 ribu sehari itu kayak udah standar. Padahal itu cuma buat makan siang dan ngopi bentar,” ujar Rizky (26), karyawan swasta yang tinggal di kawasan Tebet.
“Belum lagi kalau harus iuran patungan ulang tahun, nongkrong, atau ikut acara kantor. Gaji sebulan lewat gitu aja.”
Baca Juga: Geng Mewah Kopdar, Komunitas Mercedes-AMG Pamer Gaya di Jantung Jakarta
Kontrakan: Mahal, Semakin Pinggir, Semakin Macet
Biaya sewa tempat tinggal jadi salah satu beban terbesar. Di kawasan pusat seperti Kuningan atau Sudirman, harga sewa apartemen tipe studio bisa mencapai Rp 4-6 juta per bulan.
Untuk kos eksklusif, rata-rata berkisar Rp 2-3 juta. Karena mahal, banyak anak muda memilih tinggal lebih jauh dari pusat kota.
“Saya ngontrak di daerah Depok, harga Rp 1,2 juta per bulan. Tapi saya harus berangkat jam 5 pagi biar gak telat kerja di Jakarta Pusat,” kata Anisa (24), pegawai startup.
“Capek di jalan, capek di kantor, capek mikirin sisa uang juga.”
Baca Juga: Sekolah Rakyat Gagasan Prabowo Tuai Pro-Kontra, Solusi atau Stigma Baru
Transportasi: Murah Tapi Makan Waktu
Moda transportasi publik seperti MRT, TransJakarta, dan KRL memang terjangkau — berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 15.000 sekali jalan.
Namun, belum semua rute terintegrasi dengan baik, dan akses dari pinggiran ke pusat kota seringkali memakan waktu lebih dari 1,5 jam.
Artikel Terkait
Demo Besar Ojol “Aksi 205” Guncang Jakarta, Ribuan Massa Bergerak ke Patung Kuda
TPA Galuga dan Bogor Run Jadi Sorotan, Bupati dan Wali Kota Bogor Sepakat Tingkatkan Kolaborasi