catatanfakta.com - Masalah sampah yang selama ini menjadi momok di Kota Bandung mulai menemukan titik terang. Pemerintah Kota Bandung kini mengandalkan teknologi termal dalam pengolahan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
Teknologi ini dinilai mampu menyelesaikan tumpukan sampah secara cepat, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti yang sudah melebihi kapasitas.
Penerapan teknologi ini tak lepas dari dorongan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, yang menggulirkan program strategis penanganan sampah melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Artinya, pemerintah menggandeng investor swasta dalam pembangunan dan operasional TPST, sementara biaya pengolahan sampah dibayar pemerintah melalui mekanisme tipping fee.
Baca Juga: Pemkot Bandung Luncurkan Teknologi Anti Sampah, CCTV Rekam Pelanggar
Dua lokasi TPST—di Jalan PSM dan Jalan Babakan Sari Kiaracondong—sudah memulai tahap konstruksi dan dijadwalkan mulai beroperasi akhir Mei 2025. Sementara itu, delapan dari 15 TPST yang direncanakan telah mendapat minat dari investor dan kini sedang dalam proses pengurusan dokumen lingkungan dan perizinan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Dudy Prayudi, menegaskan bahwa teknologi ini aman dan sah secara regulasi. “Mesin termal yang dipasang wajib menjalani uji emisi secara berkala setiap enam bulan. Hasil emisi harus berada dalam batas toleransi yang diizinkan oleh regulasi. Jadi ini sah dan sesuai prosedur,” jelas Dudy saat ditemui di TPST PSM, Jumat (25/4/2025).
Sebagai pendukung sirkular ekonomi, teknologi anaerobik juga diterapkan di beberapa lokasi, guna mengubah limbah organik menjadi energi atau produk bernilai guna lainnya. Pendekatan ini bukan hanya menjawab tantangan darurat sampah, tetapi juga membuka jalan bagi pengelolaan sampah yang berkelanjutan di masa depan.
Dengan skema KPBU dan teknologi termal yang modern, Bandung bukan hanya bergerak cepat dalam mengatasi darurat sampah, tetapi juga memimpin langkah nyata menuju kota yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Artikel Terkait
Kota Bogor Menjadi Pelopor dalam Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Produk Bernilai Ekonomi
Koleksi Sampah Kamar Kos Bak Kapal Pecah, Penghuninya Dapat Gangguan Mental atau Bisa Hoarding Disorder
Edukasi Ramah Lingkungan: Chevron dan YCAB Latih Siswa Sekolah Olah Sampah Jadi Produk Bernilai
Pj. Gubernur Jabar Tegaskan Target: Stunting, Kemiskinan, Sampah Jadi Fokus Utama
Inovasi Eco Lindi: Bau Sampah Hilang dalam 10 Menit di TPA Galuga