catatanfakta.com - Pemerintah Kota Bandung bergerak cepat menghadapi krisis sampah yang belakangan jadi sorotan warga. Mulai akhir April 2025, Pemkot resmi meluncurkan program pengolahan dan pemusnahan sampah berbasis teknologi yang diklaim mampu mengurangi hingga 30 persen total sampah di kota kembang.
Langkah ini menyusul banyaknya keluhan warga soal meningkatnya tumpukan sampah di berbagai titik kota. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menegaskan, pihaknya tidak akan tinggal diam menghadapi persoalan ini. “Ini bukan soal sepele. Sampah itu urusan kita bersama. Kita akan gaspol sampai target 1.000 titik Kawasan Bebas Sampah (KBS) tercapai akhir tahun ini,” tegas Farhan di Balai Kota Bandung, Senin (14/4/2025).
Hingga saat ini, tercatat baru 413 titik KBS yang aktif dari total target 1.597 titik. Guna mempercepat pencapaian, Pemkot akan menerapkan teknologi dalam pengawasan perilaku warga. CCTV kini jadi alat utama untuk memantau siapa saja yang kedapatan buang sampah sembarangan.
“Satu orang bisa terekam buang sampah tujuh kali. Ada juga yang melempar dari motor. Ini bukan pelanggaran kecil, ini soal mental,” kata Farhan dengan nada kecewa.
Data dari CCTV akan dipetakan, dan dalam waktu dekat peta titik pembuangan sampah ilegal akan dirilis ke publik. Tujuannya jelas: memberi efek jera dan mendorong kesadaran bersama.
Farhan mengakui, sanksi yang selama ini dijatuhkan belum cukup keras untuk memberi efek jera. “Kita edukasi terus, tapi kalau masih bandel ya harus siap terima konsekuensinya. Kita nggak bisa main-main lagi. Lingkungan kita, tanggung jawab kita,” pungkasnya.
Artikel Terkait
Pj. Gubernur Jabar Tegaskan Target: Stunting, Kemiskinan, Sampah Jadi Fokus Utama
Inovasi Eco Lindi: Bau Sampah Hilang dalam 10 Menit di TPA Galuga
Mahasiswa IPB Ungkap Cara Ubah Sampah Pisang Jadi Bisnis Menguntungkan!
Prabowo Perintahkan AHY Bentuk Satgas Sampah, Solusi Krisis Nasional?
BiiF 2025: Kolaborasi Lintas Agama untuk Atasi Stunting & Sampah di Kota Bogor