Portal ini juga diharapkan mengurangi beban administratif bagi guru, kepala sekolah, operator sekolah, dan dinas pendidikan. Dengan sistem terintegrasi, mereka tidak perlu lagi menggunakan banyak aplikasi berbeda untuk mengakses layanan pendidikan. Hal ini akan memungkinkan mereka lebih fokus pada proses pembelajaran.
Selain efektivitas layanan, Rumah Pendidikan juga diharapkan menghemat anggaran pengembangan teknologi pendidikan hingga 60%. Dengan sistem yang lebih terpusat, pelatihan guru, perencanaan sekolah, dan pengembangan kompetensi dapat dilakukan dengan lebih efisien.
Kemendikdasmen juga mengundang seluruh pemangku kepentingan, termasuk guru, kepala sekolah, mitra teknologi, serta masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengembangan Rumah Pendidikan. "Kami mengajak semua pihak untuk berkolaborasi membangun ekosistem pendidikan digital yang lebih baik," ujar Suharti.
Menyambut hal ini, Hetifah Sjaifudian menegaskan dukungan dari DPR untuk terus mengawal inisiatif ini. "Kita akan bersama-sama memastikan platform ini terus diperbaiki dan semakin RAMAH bagi dunia pendidikan Indonesia. Mari kita majukan pendidikan dengan kolaborasi!" pungkasnya.
Artikel Terkait
Dua PTKIN Indonesia Raih Pengakuan Dunia: Apa Artinya Bagi Pendidikan Islam?
Pj Bupati Bogor Dorong Optimalisasi Fasilitas Keagamaan, Pendidikan, dan Wisata melalui Program TJSL
Infrastruktur Mulus dan Pendidikan Berkualitas, Begini Komitmen Sekda Kabupaten Bogor!
Pendidikan Inklusif di Indonesia: Mungkinkah Setiap Anak Bisa Dapat Akses yang Sama?
Di Bogor Kependudukan & Pendidikan Kini Terintegrasi, Apa Dampaknya?