catatanfakta.com - Permasalahan air adalah isu global yang semakin mengemuka karena dampak dari perubahan iklim. Kurang lebih dua pertiga dari populasi global diperkirakan mengalami permasalahan kekurangan air pada tahun 2025, jika tidak ada tindakan apa-apa.
Inilah yang menjadi latar belakang diadakannya World Water Forum yang akan ke-10, yang akan dilaksanakan di Bali pada tanggal 19-21 Mei mendatang. World Water Forum merupakan satu-satunya forum air yang menampilkan berbagai aspek kepentingan global termasuk tujuan pembangunan berkelanjutan.
Parliamentary Meeting on the Occasion of the 10th World Water Forum adalah rangkaian kegiatan yang akan dilakukan di World Water Forum tersebut. Selain itu, akan dihadiri oleh parlemen dunia dari seluruh dunia, sebagai platform diskusi untuk membicarakan langkah ke depan mengenai isu kelangkaan air.
Baca Juga: Konflik Legislatif: DPR Desak Jakarta Jadi Ibu Kota Legislatif, Pemerintah Tolak!
Ketua DPR RI, Puan Maharani, menegaskan bahwa forum ini penting untuk membahas kelangkaan air dan upaya mewujudkan tata kelola air yang baru. Bagi Puan, air yang melimpah menjadi bahan diskusi politik, sebab masalah ini sangat mempengaruhi bumi dan manusia.
World Water Forum bukanlah forum baru, melainkan sudah berlangsung selama 20 tahun terakhir dalam rangka menangani permasalahan air. Semua pihak, mulai dari pemerintah, lembaga swasta, hingga masyarakat turut berpartisipasi dalam kesuksesan World Water Forum dan satu-satunya forum dunia air pada umumnya.
Konfraters yang diadakan pada World Water Forum ke-9 di Korea pada tahun 2015 lalu, menghasilkan lima pesan penting yang patut diperhatikan yaitu: cara berpikir dan bertindak dalam tata kelola air yang baru; menyesuaikan diri pada perubahan iklim; memperkuat kapasitas intitusi dan kepemimpsinan; memberdayakan pengetahuan dan inovasi menuju keberlanjutan air; dan menegakkan investasi keberlanjutan.
World Water Forum yang akan datang diharapkan bisa menghasilkan solusi lebih banyak terhadap masalah air dan memastikan kelangsungan hidup generasi mendatang.
DPR RI dan Inter-Parliamentary Union (IPU) telah menyiapkan berbagai agenda dalam forum ini, mulai dari diskusi, dialog, pertemuan bilateral, hingga sesi parlementer. Seperti yang disebutkan oleh Puan, ketua DPR RI bahwa forum ini dapat menyediakan platform untuk diskusi global yang jujur mengenai isu-isu yang berkaitan dengan air sebab akan melibatkan peserta parlemen, IPU, dan organisasi internasional.
Sebagai tuan rumah acara, DPR RI berkesempatan untuk meningkatkan kerjasama pada tata kelola air dan meningkatkan keterlibatan parlemen dalam pembangunan tata kelola sungai.
Baca Juga: Operasi Puri Agung: Polri Pastikan Keamanan dan Kenyamanan Peserta World Water Forum
Selain itu, DPR RI juga ingin memastikan bahwa forum tersebut baik dari aspek penyelenggaraan dan juga dari kesuksesan substansi dalam memperkuat tata kelola air bagi kesejahteraan rakyat. Puan menilai bahwa permasalahan air bersih juga menjadi salah satu agenda dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG).
Maka, forum ini merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk berperan aktif dalam mengatasi masalah air dan memperoleh keuntungan ekonomi dari lingkungan air yang berkelanjutan, di mana Indonesia memilik sungai-sungai terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Artikel Terkait
TERLIHAT MESRA PUAN DAN AHY INGIN KAN SEPERTI KAKAK ADIK
Pertanyaan Puan Terjawab : Presiden Jokowi Mendukung Semua Kandidat di Pilpres 2024
Pernyataan Puan Mengenai Kemungkinan Pengunduran Menteri PDIP Jika Gibran Dipilih Sebagai Cawapres Prabowo
Korlantas Polri Turunkan 3000 Personel untuk Menjaga Keamanan KTT World Water Forum di Nusa Dua