Agama Wahyu dan Non-Wahyu: Memahami Sumber dan Keberagaman Keyakinan

photo author
- Rabu, 15 November 2023 | 20:30 WIB
Ilustrasi Haji - Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas Minta Biaya Haji 2024 Naik 15 Juta Per Jamaah, Apa Sebabnya? (Foto/Pixabay)
Ilustrasi Haji - Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas Minta Biaya Haji 2024 Naik 15 Juta Per Jamaah, Apa Sebabnya? (Foto/Pixabay)

2. Agama Non-Wahyu

Agama non-wahyu, atau disebut juga agama bumi, adalah agama yang didasarkan pada sunyi, filsafat, tradisi lisan, atau pengalaman spiritual yang tidak melibatkan wahyu langsung dari Tuhan.

Agama non-wahyu biasanya lebih fokus pada filsafat kehidupan, penyembahan terhadap banyak dewa, kebijaksanaan, dan prinsip moral yang dijalankan oleh para penganutnya.

Beberapa contoh agama non-wahyu meliputi Hinduisme, Buddhisme, Konghucu, dan Shinto.

Baca Juga: Alih Teknologi: Perspektif Baru Terkait Evolusi Pekerjaan

Ciri khas agama non-wahyu adalah:

- Tidak didasarkan pada wahyu ilahi, melainkan ajaran, filsafat, atau prinsip kehidupan

- Melewati tradisi lisan atau tulisan yang mencakup kearifan dan ajaran moral

- Bisa memiliki konsep ketuhanan yang politeistik (percaya pada banyak dewa) atau monoteistik
Menghargai Keberagaman Keyakinan dan Pengalaman Spiritual

Baca Juga: Pendidikan Agama Islam: Peran dan Pentingnya dalam Membentuk Pribadi dan Masyarakat Islami

Memahami perbedaan antara agama wahyu dan non-wahyu memberikan wawasan yang mendalam tentang keberagaman keyakinan dan pengalaman spiritual manusia.

Keberagaman ini mencerminkan bagaimana manusia mencari pemenuhan kebutuhan spiritual melalui berbagai cara dan pengalaman yang unik untuk masing-masing individu atau masyarakat.

Dengan mengetahui perbedaan ini, kita dapat menghargai pengalaman dan keyakinan orang lain dengan lebih baik, serta memupuk rasa toleransi dan saling pengertian antar masyarakat yang berbeda.

Baca Juga: Penelitian Terbaru Mengungkap Das Sein dan Das Sollen dalam Perilaku Manusia

Menghormati keberagaman agama dan keyakinan merupakan langkah penting dalam menciptakan hubungan yang harmonis dan menghargai keberagaman di dunia yang semakin global dan saling terhubung.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wafa Lutfiah

Sumber: Catatanfakta.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X