Catatanfakta.com - Kamis pagi (14/12), guncangan gempa magnitudo 4,6 menggetarkan Sukabumi dan sekitarnya.
Warganet di media sosial segera berspekulasi, mengaitkan peristiwa ini dengan aktivitas gempa tektonik Gunung Salak yang terletak di wilayah tersebut.
X (sebelumnya Twitter) menjadi sorotan utama, di mana netizen aktif mencari hubungan antara gempa tadi pagi dan potensi letusan Gunung Salak.
Baca Juga: Like Flowers on Sand, Drama Terbaru Jang Dong Yoon yang Menyentuh Hati
Namun, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendra Gunawan, dengan tegas membantah klaim tersebut.
"Sampai saat ini di pos Gunung Salak tidak merekam gempa vulkanik," ungkap Hendra kepada CNNIndonesia.com. Ia menjelaskan bahwa status Gunung Salak masih normal dan tidak ada peningkatan aktivitas vulkanik baru-baru ini.
Sebelumnya, PVMBG mencatat peningkatan aktivitas vulkanik setelah gempa bumi dengan magnitudo 4,0 mengguncang barat daya Kota Bogor pada Jumat (8/12).
Baca Juga: Rahasia Ramen Ayam Lezat yang Mudah Dibuat di Rumah
Namun, Hendra menegaskan bahwa gempa tersebut disebabkan oleh aktivitas tektonik lokal, bukan aktivitas vulkanik Gunung Salak.
Meskipun kegempaan cenderung normal, PVMBG mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi erupsi di Gunung Salak.
Hendra menyebutkan bahwa meskipun kondisi kegempaan terlihat normal, masih perlu diwaspadai terjadinya erupsi freatik yang dapat terjadi tiba-tiba, terutama pasca kenaikan gempa tektonik lokal beberapa waktu lalu.
Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Bruntusan Pada Wajah dengan Skincare Alami yang Efektif
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, sebelumnya juga mengindikasikan hubungan antara gempa pagi tadi dengan aktivitas Gunung Salak.
"Ini informasi dari Pak Hendra bahwa saat ini sedang ada peningkatan gempa tektonik lokal di Gunung Salak," ujar Daryono dalam konferensi pers daring.