Catatan Fakta- Wewenang menurut Weber terbagi ke dalam 3 kelompok, yaitu birokrasi tradisional, karismatik, dan legal-rasional. Berikut masing-masing penjelasan dari ke 3 tipe tersebut:
- Birokrasi tradisional (Rational-legal Authority)
Tipe wewenang tradisional ini ialah wewenang yang berkembang didalam kehidupan masyarakat tradisional. Wewenang ini mengambil kebenarannya atas dasar tradisi yang dianggap suci.
Birokrasi tradisional ini dapat dibedakan ke dalam jenis wewenang yang disebut dengan patriarkhalisme dan patrimonialisme.
Baca Juga: Perkembangan Masyarakat menurut Pemikiran August Comte
Patriarkhalisme merupakan jenis kekuasaan yang didasarkan kepada senioritas. Sedangkan Patrimonialisme ialah wewenang yang mengharuskan pemimpinannya bekerja sama dengan kerabat-kerabatnya atau dengan orang-orang terdekat yang memiliki loyalitas pribadi kepadanya.
Dalam wewenang ini ikatan-ikatan tradisional sangat memegang peran utama, di mana pemimpin kekuasaan harus mereka yang dianggap mengetahui tradisi-tradisi yang disucikan.
Contoh dari patriarkhalisme adalah wewenang seorang bapak Rt, & Rw, seorang tokoh masyarakat yang dianggap cukup mampu untuk mengurusi warga masyarakatnya.
Contoh dari patrimonialisme ialah wewenang seorang Ketua Karang Taruna yang misalnya pada masa akhir jabatannya dia akan merekrut dan mengangkat untuk menjadi ketua dari kalangan keluarga atau kerabat dekatnya, yang mana hal ini akan menimbulkan masalah apabila anggota karang taruna nya kurang memahami kemampuan profesionalisme dibidangnya.
Baca Juga: Sejarah teori sosiologi pada tahun-tahun awal perkembangannya
- Birokrasi karismatik (Charismatik Authority)
Wewenang ini ialah wewenang yang dimiliki seseorang karena kualitas dirinya yang “luar biasa”. Arti “luar biasa” disini perlu kita pahami bahwa si kualitas kharismanya itu apakah sungguh-sungguh dimiliki atau hanya berdasar dugaan belaka.
Berdasar pengertian tersebut bisa kita simpulkan bahwa, wewenang kharismatik adalah peguasaan atas diri orang-orang baik secara predominan eksternal maupun secara predominan internal. Contohnya, ustadz, guru, dukun, penyihir, pemimpin partai dll, pada kondisi-kondisi tertentu mereka dapat memanfaatkan kharismanya dengan wewenang yang dikuasainya ini.
- Birokrasi legal rasional (Rational-legal Authority)
Wewenang yang berkembang di dalam kehidupan masyarakat modern. Wewenang ini didirikan atas dasar legitimasi yang menurut pihak yang berkuasa merupakan haknya. Seperti halnya organisasi-organisasi modern terutama yang bersifat politis termasuk pada tipe birokrasi ini, dalam hal ini keabsahan si pemegang kekuasaan dalam memberikan perintah berdasarkan peraturan yang telah disepakati bersama.
Baca Juga: Perjuangan Weber sebagai ilmuwan sosial dalam upayanya untuk mendapat sebuah terobosan baru
Kebenaran untuk membuat peraturan dan menjalankannya selalu berdasar pada konstitusi yang ditafsirkan secara resmi. Contohnya, para pejabat yang memegang kekuasaan untuk memberi perintah, tetapi dia tidak pernah menggunakan kekuasaan tersebut sebagai hak pribadinya namun digunakan sebagai suatu instuisi impersonal. Karena pada dasarnya lembaga ini dibentuk oleh masyarakat atas dasar hukum untuk mengatur kehidupan masyarakat itu sendiri.