Hasil pengecekan menunjukkan bahwa kesuburan tanah tersebut berkisar antara 7,31 hingga 7,56, atau termasuk dalam kategori subur.
"Tanah yang masuk dalam kategori subur memiliki nilai antara 6,5 hingga 7,5. Jika nilainya di bawah 6,5, maka tingkat keasamannya tinggi dan memerlukan perlakuan khusus saat bercocok tanam, seperti penambahan kapur dolomit agar tingkat keasaman tanah berkurang," kata Erwin Budi yang juga menjelaskan hasil pengecekan kesuburan tanah oleh peserta MMD ini.
Baca Juga: ALIH-ALIH RITUL PENGOBATAN, 3 ORANG KORBAN TEWAS TENGELAM DI DANAU
Para petani di dusun ini mengaku senang dengan kegiatan tersebut. Selain memberikan wawasan baru tentang cara mengetahui kandungan keasaman tanah, juga dapat mengetahui cara mengecek kesuburan tanah.
Hal ini memungkinkan petani untuk memperoleh pengetahuan tentang teknik pengelolaan dan pemupukan yang dibutuhkan sesuai dengan tingkat kesuburan tanah tersebut.
Program pengecekan langsung kesuburan tanah petani di lima dusun di Desa Gagah, yaitu Dusun Daporah, Gunung Malang, Madurasa, Balang, dan Gagah, merupakan tindak lanjut dari pelatihan tentang cara mengetahui tingkat kesuburan tanah menggunakan PH meter yang dilakukan oleh mahasiswa di desa tersebut sebelumnya.
Baca Juga: Emigrasi WNI ke Singapura Meningkat: Perhatian Pemerintah Diperlukan untuk Membalikkan Tren
"Kami sengaja melakukan pengecekan secara langsung dan melibatkan perwakilan kelompok tani untuk memberikan pendampingan, agar kami dapat memahami teknik lapangan secara langsung," kata Ketua Kelompok Tani Untung Abadi Misnadi.
Desa Gagah adalah salah satu dari enam desa di Kabupaten Pamekasan yang menjadi tujuan kuliah kerja nyata (KKN) mahasiswa Universitas Brawijaya Malang yang diberi nama Mahasiswa Membangun Desa (MMD) 1.000.
Desa ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 994 jiwa dan terdiri dari lima dusun, yaitu Dusun Daporah, Madurasa, Gunung Malang, Balang, dan Gagah, dengan mayoritas penduduk bekerja sebagai petani.
Program MMD ini mencakup seribu desa di Jawa Timur, dengan total jumlah mahasiswa yang mengikuti program ini sebanyak 14 ribu orang.