Emigrasi WNI ke Singapura Meningkat: Perhatian Pemerintah Diperlukan untuk Membalikkan Tren

photo author
- Jumat, 14 Juli 2023 | 20:08 WIB
Ribuan Mahasiswa Pindah Jadi WN Singapura, Pengamat: Catatan Penting bagi Pemerintah
Ribuan Mahasiswa Pindah Jadi WN Singapura, Pengamat: Catatan Penting bagi Pemerintah

Catatanfakta.com - Perpindahan status kewarganegaraan ribuan mahasiswa Indonesia menjadi warga negara Singapura tengah menjadi sorotan masyarakat. Data yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Imigrasi Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkuham) mengungkapkan bahwa sebanyak 3.912 WNI telah beralih menjadi warga negara Singapura.

Angka ini mencakup periode tahun 2019 hingga 2022. Tren perpindahan kewarganegaraan ini terus meningkat berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Kemenkumham. Pada tahun 2019, tercatat sebanyak 940 orang, diikuti oleh 811 orang pada tahun 2020, 1.070 orang pada tahun 2021, dan 1.091 orang pada tahun 2022.

Pengamat Hubungan Internasional dari Central China Normal University (CCNU) di Wuhan, Tiongkok, Ahmad Syaifuddin Zuhri, menganggap fenomena emigrasi WNI bukanlah hal baru. Namun, peningkatan angka emigrasi ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah.

Baca Juga: PEMERINTAH INDONESIA BERHASIL EVAKUASI WNI DI SUDAN

"Dalam hal ini, fenomena ini bukanlah sesuatu yang baru," ungkap Zuhri kepada media pada Kamis malam.

"Namun, hal ini cukup memprihatinkan dan mengancam Indonesia dalam mencapai proyeksi Indonesia emas pada tahun 2045, di mana negara ini diharapkan menghasilkan generasi yang berbakat. Oleh karena itu, ini adalah hal yang penting untuk menjadi perhatian pemerintah kita," tambahnya.

Menurut Zuhri, Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) di Tiongkok, fenomena emigrasi ini bukanlah hal yang tiba-tiba terjadi. Ada beberapa alasan yang menjadi latar belakangnya, seperti adanya peluang karir yang lebih menjanjikan dan kesempatan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang lebih terbuka.

Baca Juga: UI Nyatakan Lulus Mahasiswa Jalur SNBT 2023 sebanyak 3088, Ini Yang Harus Ditempuh Selanjutnya.

"Fenomena ini menjadi perhatian khusus bagi WNI yang pernah menempuh pendidikan dan mengembangkan pengetahuannya di luar negeri. Bagi mereka yang pernah kuliah di luar negeri, terutama dengan ilmu yang masih langka di Indonesia, peluang untuk berkembang di luar negeri lebih besar," papar Zuhri, yang juga merupakan kandidat doktor di bidang Hubungan Internasional di CCNU, Wuhan.

Oleh karena itu, Zuhri berpendapat bahwa tren emigrasi yang terus meningkat harus menjadi momen refleksi bagi pemerintah untuk memperbaiki beberapa sektor, termasuk ketenagakerjaan. "Dengan cara ini, fasilitas dan ruang yang luas harus disediakan untuk mendukung talenta yang memiliki potensi agar mereka dapat kembali ke tanah air dengan mudah," ungkapnya.

Selain itu, Zuhri juga menduga kurangnya apresiasi terhadap lulusan luar negeri cenderung membuat mereka memilih pekerjaan di luar negeri daripada di industri lokal.

Baca Juga: Beasiswa Kuliah Luar Negeri

"Tantangan besar bagi pemerintah adalah bagaimana memberikan kesempatan kepada para talenta ini untuk berkembang dan mendapatkan tempat untuk karir mereka. Ini juga merupakan tantangan bagi kita, karena tidak semua fasilitas yang disediakan di luar negeri dapat kita sediakan di dalam negeri dengan keterbatasan dana infrastruktur dan kurangnya penghargaan terhadap mereka yang pernah kuliah di luar negeri," jelasnya.

"Akibatnya, banyak yang berpikir bahwa setelah menyelesaikan kuliah di luar negeri, mereka akan mendapatkan peluang yang terbatas di dalam negeri atau terkendala oleh birokrasi yang ada. Sebagai akibatnya, banyak yang mempertimbangkan untuk berkarir di luar negeri dan mengembangkan potensi mereka di sana," tutupnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Achmad Mubin

Sumber: NU Online

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X