Gadis Kretek: Antara Rentang Waktu dan Keberanian Perempuan

Dian Sastrowardoyo tidak sendirian dalam perjalanan emosionalnya, Bersama Ario Bayu, Putri Marino, Arya Saloka, dan sejumlah bintang lain.

mereka membawa pemirsa ke dalam keluarga besar Labas, pemilik bisnis kretek Djagad Raja sejak zaman penjajahan Belanda.

Baca Juga: Aksi Spektakuler Film '13 Bom di Jakarta' Memukau Penonton dengan Drama dan Ketegangan yang Mencekam!

Sinopsis Penuh Makna

Dalam cerita ini, Arya Saloka sebagai Lebas menemukan misi mencari sosok misterius "Jeng Yah" yang ternyata mengaitkan dua zaman berbeda.

Sementara di masa lalu, Dian Sastrowardoyo sebagai Dasiyah, putri juragan kretek, berjuang melawan norma patriarki untuk membuktikan kemampuannya dalam bisnis kretek.

Romansa dan Intrik

Di tengah lintingan rokok dan aroma kretek yang menyengat, romansa antara Dasiyah dan Soeraja (Ario Bayu) berkembang.

Baca Juga: Dalam Genggaman Teror: Jakarta Dilanda Ancaman 13 Bom, Agen Rahasia Diterjunkan untuk Mengungkap Kepentingan Misterius

Namun, rintangan dan konflik masa lalu serta masa kini menjadi cobaan bagi keberanian Dasiyah dan Lebas.

Keajaiban Pencarian

Dalam pencarian sosok Jeng Yah, Lebas bersama dokter Arum (Putri Marino) mengungkap misteri masa lalu.

Kolaborasi mereka membangun jalinan emosional yang mendalam, sementara waktu terus berjalan menuju kebenaran.

Baca Juga: Film 13 Bom di Jakarta Sabet 500.000 Penonton dalam Lima Hari, Berikan Pesan Anti-Terorisme

Pesan Perempuan