peristiwa

Fed angkat taruhan Risalah kenaikan suku bunga Dolar menguat di Asia

Kamis, 6 Juli 2023 | 15:58 WIB
Setelah The FED Menaikkan Suku Bunga, Bank of England juga kembali menaikkan suku bunga menjadi 4,25% (Nick Pampoukidis on Unsplash)

Catatanfakta.com - Dalam sesi Asia pada Kamis sore, dolar menguat setelah risalah pertemuan kebijakan Federal Reserve AS yang terbaru menguatkan spekulasi tentang kenaikan suku bunga bulan ini. Namun, sentimen penghindaran risiko yang meluas di Asia memberikan dukungan kepada yen Jepang.

Risalah pertemuan Fed Juni, yang dirilis pada Rabu, menunjukkan bahwa sebagian besar pembuat kebijakan berharap adanya pengetatan lebih lanjut dalam kebijakan moneter AS, meskipun mereka memutuskan untuk mempertahankan suku bunga stabil bulan lalu.

Hal ini mendorong kenaikan nilai dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS, sementara saham merosot.

Baca Juga: USAI LEPAS DARI SANKSI IANNONE KEMBALI MENGASPAL DI WSBK

Ekspektasi terhadap kelanjutan kampanye kenaikan suku bunga Fed bulan ini serta suku bunga yang akan tetap tinggi dalam jangka waktu lebih lama untuk menahan inflasi semakin meningkat.

Nilai euro turun 0,09 persen menjadi 1,0843 dolar, sementara poundsterling juga mengalami penurunan sedikit menjadi 1,02702 dolar.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,02 persen menjadi 103,36.

Baca Juga: Pemkab Bogor Angkat Ribuan Guru Honorer Kini Menjadi PPPK Guru,

Alvin Tan, kepala strategi valas Asia di RBC Capital Markets, mengatakan, "Risalah FOMC terlihat hawkish dengan beberapa anggota komite mendukung kenaikan suku bunga, meskipun tidak ada yang memilih pada akhirnya. Ini meningkatkan kesan bahwa jeda Juni adalah jeda sementara."

Saat ini, pasar memperkirakan peluang sebesar 89 persen bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan akhir bulan ini, menurut alat CME FedWatch.

Namun, yen Jepang menguat lebih dari 0,5 persen terhadap dolar menjadi 143,86, karena kekhawatiran mengenai prospek pertumbuhan global. Siklus pengetatan moneter yang agresif oleh bank sentral utama telah membebani selera risiko.

Baca Juga: TERKAIT AL ZAYTUN MA'RUF AMIN BILANG BEGINI.....

Mata uang Jepang secara tradisional dianggap sebagai aset tempat berlindung yang aman atau safe haven dalam situasi ketidakpastian.

Christopher Wong, seorang ahli strategi mata uang di OCBC, mengatakan, "(Yen) lebih kuat dalam mode penghindaran risiko (risk-off) karena kekhawatiran pengetatan tambahan dapat membebani pertumbuhan aset-aset berisiko.

Halaman:

Tags

Terkini