Catatan-, Subang,– Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dibuat kaget saat mengetahui bahwa sumber air Aqua ternyata berasal dari sumur dalam hasil pengeboran, bukan dari mata air pegunungan sebagaimana yang selama ini dipercaya masyarakat.
Hal itu terungkap ketika Dedi Mulyadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pabrik Aqua di Subang, Jawa Barat, pada Kamis (23/10/2025).
Awalnya, sidak dilakukan untuk menindaklanjuti laporan warga soal kendaraan besar milik perusahaan yang dinilai melebihi kapasitas jalan sehingga membuat usia jalan lebih pendek dan cepat rusak.
Namun, dalam kunjungan tersebut, Dedi justru menemukan fakta mengejutkan mengenai asal sumber air produksi Aqua.
“Ini ngambil airnya dibor? Nggak akan ngefek sama pergeseran tanah?” ujar Dedi dengan ekspresi heran dalam video yang diunggah di kanal YouTube Dedi Mulyadi Channel, Kamis (23/10/2025).
“Dikira ini air permukaan, air sungai atau air dari mata air. Jadi ini bukan air mata air ya? Jadi, kategorinya sumur pompa dalam,” imbuhnya.
Sumber Air Aqua dari Sumur Kedalaman Ratusan Meter
Pihak Aqua yang mendampingi Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa sumur yang digunakan memiliki kedalaman bervariasi, mulai dari puluhan hingga ratusan meter.
Untuk sumber 4, kedalaman sumur mencapai 132 meter dan 102 meter, sedangkan sumber 2 memiliki kedalaman sekitar 60 meter.
Baca Juga: Ketua DPRD Bogor: Saatnya Kuatkan Pangan Lokal untuk Bogor Gemilang
“Dalam pikiran saya, dikira airnya air mata air kemudian dimanfaatkan, kan namanya air pegunungan,” kata Dedi.
Temuan ini menimbulkan pertanyaan mengenai kebenaran klaim iklan air pegunungan yang selama ini melekat pada produk tersebut.
Klaim Aqua: Sumur Dalam Tidak Pengaruhi Pergeseran Tanah
Menanggapi kekhawatiran Dedi Mulyadi soal dampak pengeboran sumur terhadap kondisi tanah, pihak Aqua menegaskan bahwa aktivitas mereka tidak menimbulkan pergeseran tanah maupun gangguan lingkungan.
“Kita juga kerja sama dengan UGM untuk studi, termasuk posisi air kita tuh memang di bawah. Belum ada laporan pergeseran tanah dari warga sekitar,” jelas perwakilan Aqua.
Pihak perusahaan juga menegaskan bahwa sumur Aqua berdekatan dengan sumber PDAM Subang, dan hingga kini belum ada masalah terkait pasokan air warga.
Meski demikian, Dedi tetap meminta agar kajian lingkungan dilakukan secara mendalam, mengingat Jawa Barat kerap mengalami longsor dan penurunan tanah di wilayah pegunungan.