Sementara itu, sampah non-organik seperti plastik dan kertas dipilah untuk dijadikan bahan baku Refuse-Derived Fuel (RDF).
RDF adalah bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari sampah padat.
Dengan memanfaatkan teknologi canggih, kelompok ini berhasil mengubah sampah non-organik menjadi sumber energi yang dapat dimanfaatkan.
Keberhasilan inisiatif ini tidak hanya terletak pada upaya membersihkan sungai, tetapi juga pada pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan kreatif.
Melalui upaya ini, kelompok masyarakat lokal telah membuktikan bahwa masalah lingkungan dapat diatasi dengan cara yang positif dan inovatif.
Baca Juga: Manisnya Legit! Resep Honey Banana Cake yang Harum dan Mudah Dibuat
Pentingnya inisiatif ini tidak hanya terbatas pada lingkup lokal, tetapi juga memberikan inspirasi bagi komunitas lain untuk melakukan hal serupa.
Melibatkan masyarakat dalam kegiatan pembersihan dan pengelolaan sampah dapat menciptakan perubahan yang signifikan dalam menjaga kebersihan lingkungan dan membangun kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan.
Dengan adanya inovasi ini, Ciliwung bukan hanya menjadi simbol pencemaran, tetapi juga contoh nyata bahwa kolaborasi dan kreativitas masyarakat dapat mengubah masalah menjadi peluang.
Diharapkan, inisiatif seperti ini dapat terus berkembang dan diadopsi oleh komunitas lain di berbagai daerah, menjadikan keberlanjutan lingkungan sebagai fokus utama bagi upaya bersama dalam melestarikan bumi kita.