Catatanfakta.com -kasus mahasiswi Universitas Sriwijaya yang diduga tewas usai melakukan aborsi di kamar kos.
Tragedi ini memicu diskusi mengenai akses dan edukasi seksual serta reproduksi yang memadai bagi kaum muda, serta peran masyarakat dalam mendukung persepsi positif tentang seksualitas yang sehat.
Tragedi menimpa mahasiswi Universitas Sriwijaya (Unsri), yang ditemukan tewas di kamar kosnya setelah diduga menjalani aborsi.
Kejadian ini menggugah keprihatinan masyarakat mengenai isu kesehatan reproduksi serta edukasi seksual yang memadai bagi generasi muda.
Baca Juga: Gawat! Jalan Lintas Nasional di Aceh Barat Nyaris Putus
Berdasarkan pengakuan teman dekat, mahasiswi tersebut diduga melakukan aborsi dengan obat yang dipesan secara daring tanpa mendapatkan dukungan medis yang memadai.
Peristiwa ini mengingatkan kita tentang pentingnya menyediakan informasi dan layanan kesehatan reproduksi yang akurat dan aman bagi kaum muda, termasuk pengetahuan tentang aborsi yang legal dan aman.
Pemerintah dan lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam menyediakan edukasi seksual dan kesehatan reproduksi yang komprehensif dan inklusif bagi para remaja dan mahasiswa.
Hal ini dapat dilakukan melalui penambahan mata kuliah tentang kesehatan reproduksi di perguruan tinggi, kampanye pencegahan kehamilan tidak diinginkan, serta dukungan bagi pemberdayaan kaum muda dalam melakukan keputusan yang bijaksana tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi mereka.
Selain itu, sarana dan prasarana layanan kesehatan reproduksi yang mudah diakses juga perlu disediakan.
Baca Juga: Leya Putri Ferry Maryadi dan Rizwan Fadilah: Persahabatan atau Jodoh ?
Pemerintah harus bekerja sama dengan lembaga dan organisasi kesehatan untuk memastikan ketersediaan dan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi, termasuk layanan aborsi yang legal dan aman.
Peran masyarakat juga tidak boleh diabaikan dalam mengatasi isu ini.