Catatanfakta.com - Konflik adalah suatu fenomena sosial yang telah ada sejak awal manusia berinteraksi dalam masyarakat.
Namun, pandangan tentang konflik dalam sosiologi tidaklah sebatas pertentangan fisik atau perselisihan verbal belaka.
Dalam perspektif sosiologi, konflik melibatkan dinamika kompleks yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Baca Juga: Mengatasi Ketertinggalan Penggunaan Teknologi di Bidang Pendidikan: Upaya Menuju Kemajuan
Artikel ini akan menjelajahi konsep konflik dalam sosiologi, melihat bagaimana pandangan ini mengungkapkan pemahaman lebih dalam tentang interaksi sosial dan struktur masyarakat.
**Konflik sebagai Mesin Perubahan Sosial**
Konflik dalam sosiologi tidak hanya dilihat sebagai situasi negatif yang mengganggu harmoni sosial, tetapi juga sebagai pendorong perubahan dalam masyarakat.
Para sosiolog seperti Karl Marx menganggap konflik sebagai hasil dari ketidaksetaraan dalam distribusi kekayaan dan kekuasaan.
Baca Juga: Menggali Kearifan Lokal Melalui Pendidikan Pancasila
Konflik kelas antara pemilik modal dan pekerja adalah contoh nyata bagaimana konflik membawa perubahan dalam struktur sosial.
Marx berpendapat bahwa konflik kelas ini pada akhirnya akan mendorong masyarakat menuju revolusi, menggantikan sistem kapitalisme dengan sosialisme.
**Konflik sebagai Interaksi Simbolik**
Dalam perspektif interaksi simbolik, konflik dipahami melalui makna dan tanda-tanda yang diberikan oleh individu dalam interaksi sehari-hari.