ACU dan Universitas-universitas di Indonesia Siap Jalin Kerja Sama dalam Pendidikan dan Kesehatan

Catatanfakta.com – Universitas Katolik Australia (Australian Catholic University/ACU) berencana untuk menjalin kerja sama yang erat dengan universitas-universitas di Indonesia, terutama dalam bidang pendidikan guru dan perawat.

Rencana ini diumumkan oleh Dekan Kampus ACU Canberra, Darius von Guttner, saat kunjungan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Mukhamad Najib, ke kampus ACU Canberra.

Dalam keterangan tertulis dari KBRI Canberra, Darius menyatakan bahwa kolaborasi antara Indonesia dan Australia di bidang pendidikan akan memberikan manfaat besar bagi kedua belah pihak.

Baca Juga: Membuka Jendela Baru: Dinamika Perubahan Sosial dalam Sosiologi Perkotaan

Pendidikan guru dan perawat menjadi fokus utama kerja sama ini karena dua profesi ini memiliki peran krusial di kedua negara.

Ia juga menegaskan pentingnya Australia untuk semakin erat bekerja sama dengan Indonesia dalam berbagai bidang.

"Kami akan membahas teknisnya nanti. Yang paling penting adalah bahwa kerja sama antara kedua negara ini harus berdampak positif terhadap penyelesaian masalah di dalam negeri masing-masing," ungkap Darius.

Baca Juga: Menguak Rahasia Photoshop: Panduan Lengkap dari Pemula hingga Mahir!

Lebih lanjut, Darius juga menunjukkan bahwa walaupun belum ada kesepakatan formal antara ACU dan universitas-universitas di Indonesia,

beberapa mahasiswa ACU telah mengunjungi Indonesia untuk mengikuti kegiatan di universitas-universitas di sana, terutama yang memiliki latar belakang Katolik.

Terkait dengan hal ini, Darius juga menekankan bahwa jaringan internasional antara universitas-universitas Katolik sangatlah erat, dan kolaborasi telah dilakukan dalam lingkup jaringan ini.

Baca Juga: Revolusi Sosiologi: Masyarakat Antarmuka Manusia dan Teknologi

Namun demikian, ia menjelaskan bahwa ACU adalah universitas publik yang terbuka bagi semua, bukan hanya bagi komunitas Katolik,

dan oleh karena itu, kerja sama juga diharapkan dapat terjadi dengan universitas-universitas non-Katolik di Indonesia.