Menelusuri Kebiasaan Penggunaan Kemasan Sekali Pakai dalam Perspektif Sosiologi pada Era Dunia yang Terbungkus

photo author
- Sabtu, 19 Agustus 2023 | 22:03 WIB
Penggunaan plastik sekali pakai telah menjadi perhatian global dalam beberapa tahun terakhir. (blogsiamsite.com)
Penggunaan plastik sekali pakai telah menjadi perhatian global dalam beberapa tahun terakhir. (blogsiamsite.com)

Catatanfakta.com - Dalam sebuah realitas yang semakin didominasi oleh plastik, kita menghadapi tantangan global yang tak dapat diabaikan: polusi plastik.

Namun, mari kita lihat persoalan ini dari sudut pandang yang unik dan menarik, yaitu perspektif sosiologi.

Tak dapat disangkal, plastik telah merasuki hampir setiap aspek kehidupan kita. Dari wadah makanan hingga pakaian, plastik sekali pakai telah menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas kita.

Baca Juga: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan: Menanamkan Akar Kebangsaan dalam Generasi Muda

Melalui lensa sosiologi, kita dapat memahami bagaimana budaya konsumerisme telah membentuk pandangan kita terhadap barang-barang sekali pakai ini.

Perilaku menggunakan plastik sekali pakai bisa dianggap sebagai refleksi dari masyarakat yang hidup dalam masyarakat konsumsi berlebihan.

Tindakan menggunakan plastik sekali pakai sering kali muncul dari keinginan instan dan praktis yang dihadirkan oleh produk-produk ini.

Baca Juga: Kondisi Misterius Mendorong Perkembangan Baru dalam Dunia Sosiologi

Dalam masyarakat yang serba cepat ini, kebutuhan akan kenyamanan sering kali mengalahkan pertimbangan lingkungan.

Namun, melalui sudut pandang sosiologi, kita juga dapat melihat bagaimana kebiasaan menggunakan plastik sekali pakai ini dapat menjadi cermin ketidaksetaraan sosial.

Di satu sisi, penggunaan produk plastik sekali pakai mungkin menjadi pilihan terbaik bagi mereka yang memiliki waktu terbatas dan akses terbatas terhadap alternatif yang ramah lingkungan.

Baca Juga: Peranan Ilmu Ekonomi dalam Membentuk Pemahaman tentang Pengelolaan Sumber Daya

Di sisi lain, penggunaan berlebihan plastik juga bisa menjadi simbol status sosial, menunjukkan kemampuan seseorang untuk "membuang" barang setelah digunakan hanya sekali.

Tantangan besar dari sudut pandang sosiologi adalah bagaimana mengubah norma-norma sosial terkait penggunaan plastik sekali pakai.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nurhadi.

Sumber: Catatanfakta.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X