Catatanfakta.com - Ade Reza Hariyadi, pengamat politik dari Universitas Indonesia, menilai kedekatan dengan Nahdlatul Ulama (NU) berperan dalam meningkatkan elektabilitas Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres). ) pada pemilu 2024.
Menurut Ade, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, kedekatan dengan NU berpotensi mendapat dukungan dari warga NU atau Nahdliyin untuk Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
“Saat ini kedekatan dengan Nadhatul Ulama ( NU ) menjadi faktor pendorong dukungan Nahdliyin,” ujarnya
Baca Juga: TANGGAPAN PPP SOAL POROS BARU
Ade juga menyebutkan, posisi Erick Thohir yang bukan kader partai politik bisa memfasilitasi dukungan anggota kehormatan sayap pemuda NU, Banser, untuk memperluas basis dukungannya sebagai calon wakil presiden.
Menurutnya, Erick Thohir akan dengan mudah mendapat dukungan dari kelompok masyarakat mana pun karena posisinya yang netral dan independen.
Erick Thohir, sebagai kader non-partai, memiliki kebebasan yang memungkinkannya untuk memperluas dukungan dan meningkatkan akseptasi politiknya di berbagai segmen politik dan di kalangan pemilih.
Baca Juga: GANJAR PRANOWO TENTANG HUT KOPERASI
Kehadirannya yang independen dari afiliasi partai politik memberikan keuntungan strategis, karena ia tidak terikat pada kepentingan spesifik partai atau agenda politik tertentu.
Sebagai seorang kader non-partai, Erick Thohir dapat menarik perhatian dan mendapatkan dukungan dari berbagai kelompok dan pemilih yang mungkin memiliki preferensi politik yang beragam. Ia memiliki fleksibilitas untuk berinteraksi dengan partai politik di berbagai spektrum ideologi, serta membangun aliansi dengan mereka yang berbagi nilai dan tujuan yang sama.
Kebebasan politik Erick Thohir juga memungkinkannya untuk mengambil posisi yang tidak terikat pada konflik atau konfrontasi ideologi antara partai politik tertentu. Hal ini dapat membantu menciptakan ruang bagi kerjasama dan dialog yang lebih konstruktif di antara berbagai kepentingan politik.
Baca Juga: INILAH SOSOK KAZUYOSHI MIURA
Di samping itu, kebebasan Erick Thohir sebagai kader non-partai juga dapat memberikan kesan bahwa ia berdiri di atas kepentingan partai politik dan lebih fokus pada kepentingan nasional secara keseluruhan.
Ini dapat menjadi faktor penting dalam membangun kepercayaan publik dan meningkatkan akseptasi politiknya di kalangan pemilih yang mungkin merasa jenuh dengan politik partisan dan ingin melihat pemimpin yang dapat bekerja melintasi batas-batas partai.
Namun, sebagai seorang kader non-partai, Erick Thohir juga mungkin menghadapi beberapa tantangan. Keterbatasan dukungan organisasi yang dimiliki partai politik dapat membuatnya perlu mengandalkan upaya pribadi dan jaringan yang dibangunnya sendiri untuk memperluas basis dukungan politiknya.
Artikel Terkait
Terbongkar!!! KPK Amankan Bukti Elektronik Terkait Kasus TPPU Andhi Pramono
INILAH SOSOK KAZUYOSHI MIURA
GANJAR PRANOWO TENTANG HUT KOPERASI
TANGGAPAN PPP SOAL POROS BARU