3. Surat Rekomendasi yang Tepat
Umar menyarankan agar pendaftar memilih pemberi rekomendasi yang mengenal baik sisi akademik dan personal pelamar. Dari pengalamannya, ia meminta rekomendasi dari tiga akademisi: dosen pembimbing skripsi, dosen penguji, dan dosen wali.
4. Temukan Promotor yang Sesuai
Untuk pendaftar program doktor, promotor sangat penting. Promotor adalah dosen di kampus tujuan yang akan menjadi pembimbing penelitian.
“Cari dosen dengan kepakaran sesuai tema riset. Bisa lewat Google Scholar, lalu kirim proposal penelitian, CV, dan motivation letter ke email mereka,” jelas Umar.
Baca Juga: Mahasiswa Wajib Tahu! Ternyata Pola Tidur Bisa Menentukan Kesuksesan Belajar Kamu
Persiapan untuk 2026
Bagi yang belum berkesempatan mendaftar pada 2025, jangan berkecil hati. LPDP dibuka setiap tahun dengan mekanisme yang hampir sama. Persiapan bisa dimulai dari sekarang dengan cara:
-
Memperbaiki kemampuan bahasa Inggris (IELTS/TOEFL).
-
Menyusun rencana studi dan kontribusi pasca kuliah.
-
Mengumpulkan pengalaman organisasi dan publikasi ilmiah.
-
Memperluas wawasan tentang isu-isu nasional untuk mendukung esai dan wawancara.
Dengan persiapan yang matang, peluang lolos LPDP di tahun mendatang akan semakin besar.
LPDP bukan sekadar beasiswa, melainkan investasi negara untuk melahirkan SDM unggul. Karena itu, proses seleksinya sangat ketat dan kompetitif. Selain memenuhi persyaratan teknis, pendaftar juga dituntut memiliki visi yang jelas untuk kembali membangun Indonesia setelah lulus.
Bagi calon pendaftar 2026, waktu setahun ke depan bisa dimanfaatkan untuk menyusun strategi terbaik. Seperti pesan para awardee, “Persiapan yang matang akan membawa separuh kemenangan.”
Artikel Terkait
Banjir Bandang Terjang Denpasar, Bali: Media Asing Soroti Dampak dan Penyebab
Banjir Hebat di Denpasar Bali Sorotan Media Asing: 6 Tewas dan Akses Lumpuh