Catatanfakta.com -, Jakarta – Sebagai pusat pemerintahan, bisnis, dan budaya, Jakarta menghadapi tantangan besar dalam mengatur mobilitas jutaan warganya setiap hari.
Tingginya tingkat urbanisasi, pertumbuhan kendaraan bermotor, dan kepadatan lalu lintas membuat kebijakan ganjil genap kembali diterapkan secara konsisten.
Sejak Jumat, 29 Agustus 2025, situasi kota yang sempat tegang akibat demonstrasi dan kerusuhan mulai membaik, namun dampaknya masih terasa pada arus lalu lintas.
Pemerintah provinsi bersama Kepolisian melakukan langkah antisipasi agar kondisi tetap kondusif, salah satunya melalui rekayasa lalu lintas ganjil genap.
Baca Juga: Sindiran Pedas Prabowo Soal Isu Reshuffle: Orang Tak Berkeringat Pengen Masuk Kabinet!
Sejarah dan Tujuan Ganjil Genap Jakarta
Sistem ganjil genap pertama kali diuji coba pada 2016 sebagai pengganti aturan 3 in 1. Tujuannya meliputi:
-
Mengurangi kemacetan di ruas jalan utama.
-
Mendorong penggunaan transportasi publik seperti MRT, TransJakarta, LRT, dan KRL.
-
Menekan polusi udara akibat padatnya kendaraan pribadi.
-
Mendisiplinkan pola mobilitas warga agar lebih teratur.
Aturan ini disesuaikan dengan kondisi sosial-ekonomi dan sempat dihentikan saat pandemi untuk memberikan kelonggaran mobilitas warga.
Baca Juga: Disdik Kota Sukabumi Terapkan Belajar di Rumah 1 September 2025, Antisipasi Demo Rakyat
Jadwal Ganjil Genap Jakarta 2025
Kebijakan ini berlaku hanya pada jam sibuk:
Artikel Terkait
BEM Unpak Klarifikasi: Isu Demo 1 September Adalah Hoaks
Disdik Kabupaten Bogor Terapkan Pembelajaran Jarak Jauh Antisipasi Situasi Sosial