Istri Pindahkan Bruce Willis dari Rumah untuk Perawatan Demensia, Tuai Kritikan Publik

photo author
- Minggu, 31 Agustus 2025 | 20:42 WIB
Bruce Willis bersama istri Emma Heming Willis. (IG Emma Heming Willis)
Bruce Willis bersama istri Emma Heming Willis. (IG Emma Heming Willis)

Catatanfakta.com -, JakartaAktor legendaris Bruce Willis kini tengah berjuang melawan penyakit demensia frontotemporal (FTD) yang dideritanya sejak 2022. Kondisi bintang Die Hard tersebut semakin menjadi perhatian publik setelah istrinya, Emma Heming Willis, mengungkap bahwa Bruce telah dipindahkan dari rumah utama mereka ke hunian lain demi mendapatkan perawatan yang lebih baik.

Keputusan itu, meski dilakukan demi kebaikan sang aktor dan keluarganya, justru memicu pro dan kontra di kalangan publik. Banyak netizen menuding Emma “mengucilkan” Bruce dari orang-orang terdekatnya.

Keputusan Berat untuk Kebaikan Bersama

Dalam acara spesial ABC bersama Diane Sawyer bertajuk Emma and Bruce Willis: The Unexpected Journey, Emma menjelaskan bahwa keputusan menempatkan Bruce di rumah kedua mereka bukanlah hal yang mudah.

“Itu salah satu keputusan tersulit yang pernah aku buat sejauh ini. Tapi aku tahu, yang terpenting, Bruce pasti menginginkan itu untuk putri-putri kami,” ungkap Emma dengan mata berkaca-kaca.

Rumah kedua yang dimaksud terletak tidak jauh dari kediaman utama keluarga Willis. Lokasi tersebut dipilih agar Bruce dapat memperoleh perawatan intensif 24 jam penuh dalam lingkungan yang lebih aman dan terkendali. Dengan cara ini, ia tetap bisa mendapat kunjungan rutin dari keluarga, terutama saat sarapan dan makan malam bersama anak-anaknya.

Baca Juga: Bella Ramsey Akui Menyesal Terlalu Terbuka Soal Identitas Non-Biner “Aku Tidak Siap Jadi Fokus Publik”

Kritik Publik yang Menyakitkan

Sayangnya, langkah tersebut justru memicu gelombang komentar pedas di media sosial. Beberapa warganet menilai Emma sengaja memisahkan Bruce dari kehidupan normalnya dan mengurangi interaksi sang aktor dengan keluarga.

Menanggapi tudingan itu, Emma langsung angkat bicara. Dalam sebuah video yang ia bagikan di Instagram, wanita 47 tahun itu dengan tegas menyatakan bahwa kritik tersebut tidak berdasar.

“Faktanya, pendapat-pendapat itu sangat keras dan berisik. Tapi kalau mereka tidak punya pengalaman yang sama, mereka tidak berhak berpendapat, dan mereka tidak punya hak bersuara,” ujarnya tegas.

Baca Juga: Desainer Muda Prancis Belajar Batik dan Tenun, Angkat Wastra Indonesia ke Panggung Global

Ingin Tingkatkan Kesadaran Soal Caregiving

Lebih jauh, Emma menegaskan bahwa keputusannya membagikan pengalaman pribadi lewat acara dokumenter tersebut bukan untuk mencari simpati, melainkan untuk menyoroti isu caregiving atau pengasuhan bagi penderita demensia.

“Aku pikir acara itu melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam meningkatkan kesadaran akan FTD. Yang aku tahu adalah dengan membagikan beberapa informasi pribadi kami, muncul dua kubu: orang-orang yang hanya punya opini versus orang-orang yang benar-benar punya pengalaman nyata,” jelasnya.

Menurut Emma, para pengasuh sering kali menjadi sasaran kritik karena dianggap salah mengambil keputusan. Padahal, mereka menjalani proses berat yang tak mudah dipahami orang luar.

“Itulah yang dihadapi para pengasuh. Penghakiman dari orang lain dan kritik dari orang lain,” lanjutnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nurhadi.

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X