Desainer Muda Prancis Belajar Batik dan Tenun, Angkat Wastra Indonesia ke Panggung Global

photo author
- Minggu, 31 Agustus 2025 | 20:28 WIB

“Kalau mau masuk pasar internasional, karya kita harus punya identitas kuat, tapi tetap bisa diterima oleh pasar global,” tambah Thresia.

Baca Juga: Prabowo Tegaskan Pemerintah Buka Ruang Dialog Luas bagi Aspirasi Masyarakat

Menuju Paris

Puncak perjalanan Kozue dan Priscille akan berlangsung pada akhir September mendatang di Premiere Classe Paris, salah satu trade show paling bergengsi di dunia mode. Koleksi hasil kolaborasi mereka bersama perajin Indonesia akan diperlihatkan di sana.

Para penenun dan pembatik yang terlibat pun merasa bangga. Tidak hanya karena karya mereka mendapat panggung internasional, tetapi juga karena keberadaan desainer asing memberi semangat baru bagi komunitas lokal.

Program seperti Pintu Residency menunjukkan bahwa wastra Indonesia bisa lebih dari sekadar simbol budaya, tetapi juga menjadi produk mode berdaya saing global. Dengan strategi yang tepat, kain tradisional nusantara dapat membawa kesejahteraan bagi perajin sekaligus mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

Baca Juga: Viral Seruan Demo DPRD Kabupaten Bogor, Sekolah diimbau Gelar Belajar Daring untuk Siswa

Sebagaimana harapan para inisiatornya, kolaborasi lintas negara ini bukan akhir, melainkan awal dari jembatan kreatif baru. Identitas budaya yang kuat, bila dikemas dengan visi internasional, bisa menjadikan batik dan tenun Indonesia bintang baru di catwalk global.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nurhadi.

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X