Wacana Pemakzulan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Menguat, Pelaku Pariwisata Klaim Rugi Besar

photo author
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 08:00 WIB
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat menghadiri Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) Angkatan ke-63 di Ruang Kelas Widya Mandala I (Tangkapan layar Youtube LEMBUR PAKUAN CHANNEL)
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat menghadiri Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) Angkatan ke-63 di Ruang Kelas Widya Mandala I (Tangkapan layar Youtube LEMBUR PAKUAN CHANNEL)

Alasan Dedi Mulyadi: Lindungi Orang Tua dari Beban Finansial

Menanggapi desakan tersebut, Dedi Mulyadi tetap bersikeras. Ia menegaskan larangan study tour diterapkan untuk melindungi orang tua siswa dari beban biaya dan jeratan pinjaman ilegal.

“Banyak orang tua terpaksa meminjam ke bank gelap, pinjol, atau rentenir hanya untuk membiayai study tour anak. Ini yang saya hentikan,” kata Dedi, Minggu (24/8/2025).

Ia bahkan menyinggung maraknya ‘bank emok’ di Jawa Barat yang membebani masyarakat dengan bunga 10–20 persen. “Jabar ini ranking pertama pinjol, ranking pertama judi online, dan ranking pertama bank emok. Larangan ini juga bagian dari melindungi warga,” tegasnya.

Polemik Belum Berakhir

Hingga kini, dialog antara pemerintah provinsi dan pelaku pariwisata masih berlangsung. Namun, SP3JB menegaskan akan tetap menempuh jalur politik lewat DPRD jika tidak ada revisi kebijakan.

Situasi ini menjadi ujian besar bagi Dedi Mulyadi: apakah ia tetap bersikukuh pada kebijakan populis yang disebut pro-rakyat kecil, atau mencari jalan tengah agar sektor pariwisata tidak makin terpuruk.

 
 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dhea Rahma Sari

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X