Aksi 13 Agustus di Pati Terbelah: Satu Kubu Doa Bersama, Satu Kubu Tuntut Bupati Lengser

photo author
- Senin, 11 Agustus 2025 | 06:59 WIB
Sejumlah warga menggelar aksi mimbar bebas di alun-alun Pati, Minggu 10 Agustus 2025. Dalam aksinya, sejumlah warga yang hadir meminat Bupati Pati, Sadewo turun dari jabatannya. (tiktok @paijan.jawi8)
Sejumlah warga menggelar aksi mimbar bebas di alun-alun Pati, Minggu 10 Agustus 2025. Dalam aksinya, sejumlah warga yang hadir meminat Bupati Pati, Sadewo turun dari jabatannya. (tiktok @paijan.jawi8)

Menurut mereka, pembatalan kenaikan pajak hanyalah respons terhadap tekanan publik, bukan kebijakan tulus pro-rakyat.

Koordinator lapangan, Teguh Istiyanto, menilai akar masalah adalah gaya kepemimpinan Bupati Sudewo.

Baca Juga: Dari Pajak ke Tuntutan Lainya: Dinamika Gerakan Warga Pati Menjelang Aksi 13 Agustus

“Kalau dia benar-benar prorakyat, sejak awal tidak akan ada wacana kenaikan pajak. Ini dibatalkan karena tekanan warga,” tegasnya.
“Bukan hanya soal pajak, ada arogansi dan hal lainnya. Pati hanya akan damai kalau dia turun.”


Bupati Imbau Jaga Kondusivitas

Bupati Sudewo mengapresiasi kelompok yang memilih jalur dialog dan mengingatkan semua pihak agar menjaga situasi tetap kondusif, terutama menjelang perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus.

“Kalau Pati gaduh, mengganggu iklim investasi. Investor enggan datang, padahal itu penting untuk membuka lapangan pekerjaan,” ujarnya.

Dengan dua agenda berbeda di lokasi yang sama, aparat keamanan diperkirakan akan bekerja ekstra pada Rabu mendatang untuk mencegah gesekan antara massa yang berdoa bersama dan massa yang berorasi menuntut bupati lengser.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dhea Rahma Sari

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X