Menurut mereka, pembatalan kenaikan pajak hanyalah respons terhadap tekanan publik, bukan kebijakan tulus pro-rakyat.
Koordinator lapangan, Teguh Istiyanto, menilai akar masalah adalah gaya kepemimpinan Bupati Sudewo.
Baca Juga: Dari Pajak ke Tuntutan Lainya: Dinamika Gerakan Warga Pati Menjelang Aksi 13 Agustus
“Kalau dia benar-benar prorakyat, sejak awal tidak akan ada wacana kenaikan pajak. Ini dibatalkan karena tekanan warga,” tegasnya.
“Bukan hanya soal pajak, ada arogansi dan hal lainnya. Pati hanya akan damai kalau dia turun.”
Bupati Imbau Jaga Kondusivitas
Bupati Sudewo mengapresiasi kelompok yang memilih jalur dialog dan mengingatkan semua pihak agar menjaga situasi tetap kondusif, terutama menjelang perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus.
“Kalau Pati gaduh, mengganggu iklim investasi. Investor enggan datang, padahal itu penting untuk membuka lapangan pekerjaan,” ujarnya.
Dengan dua agenda berbeda di lokasi yang sama, aparat keamanan diperkirakan akan bekerja ekstra pada Rabu mendatang untuk mencegah gesekan antara massa yang berdoa bersama dan massa yang berorasi menuntut bupati lengser.
Artikel Terkait
Butter Baby Mendarat di Blok M, Dessert Alien Imut dengan Donat Rasa Opor yang Bikin Penasaran
Bupati Pati Kunjungi Posko Donasi Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Tapi di Teriaki Lengser