Dengan suara yang bergetar, Nyoman mengaku terakhir berkomunikasi dengan almarhum pada Jumat lalu. “Kami telepon-teleponan selama 40 menit membahas inovasi di lingkungan Dinas Penerangan. Beliau penuh semangat dan banyak memberikan masukan,” kenangnya.
Baca Juga: Mantan Menteri Agama Suryadharma Ali Meninggal Dunia
Investigasi Dilangsungkan, KNKT Turun Tangan
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dikabarkan akan segera menurunkan tim investigasi untuk menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat GT 500 tersebut. Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi terkait penyebab teknis kecelakaan. Namun, dugaan awal mengarah pada kemungkinan kerusakan mesin.
Pesawat GT 500 dikenal sebagai pesawat latih ringan dua penumpang yang digunakan dalam berbagai pelatihan atau keperluan olahraga dirgantara. Meski tidak tergolong berukuran besar, pesawat ini tetap membutuhkan pengawasan ketat terkait aspek keselamatan terbang.
Terkait hal itu, TNI AU juga menyatakan akan bekerja sama penuh dengan pihak KNKT dan otoritas penerbangan sipil untuk mengungkap kronologi dan penyebab insiden secara transparan.
Baca Juga: Yura Yunita ACC Judul Skripsi Mahasiswi Umbara Saat Konser, Ribuan Penonton Pekansari Bersorak
Duka di Tengah Dedikasi
Kabar gugurnya Marsma Fajar langsung menyebar di kalangan militer, pegiat penerbangan, serta masyarakat luas. Banyak yang mengenang almarhum sebagai figur rendah hati, cerdas, dan berdedikasi tinggi.
“Beliau salah satu tokoh dirgantara kita yang punya kepedulian besar pada generasi muda. Kehilangannya adalah duka mendalam bagi dunia aviasi Indonesia,” tulis seorang pegiat FASI di media sosial.
Artikel Terkait
Sidak Pasar Sukasari, Wali Kota Bogor Pastikan Tak Ada Beras Oplosan
Emperano Pizza, Sensasi Makan Pizza Premium ala Kaki Lima di Bandung