Pelajar Bogor Diciduk Saat Tenggak Miras di Jam Sekolah, Cermin Darurat Moral dan Sosial Remaja?

photo author
- Jumat, 25 Juli 2025 | 10:16 WIB
ilustrasi minuman keras (miras). (Pixabay)
ilustrasi minuman keras (miras). (Pixabay)

Catatanfakta.com -, Bogor – Sebanyak 30 pelajar dari berbagai SMK di Kota Bogor diamankan aparat Polsek Bogor Utara setelah kedapatan nongkrong dan menenggak minuman keras di jam sekolah, tepatnya di Jalan Pajajaran, kawasan belakang restoran Gurih 7. Momen yang seharusnya diisi dengan kegiatan belajar justru berubah menjadi ajang pesta miras di tempat umum—sebuah potret yang memantik kekhawatiran banyak pihak.

Penggerebekan Berawal dari Laporan Warga

Kejadian ini bermula dari laporan masyarakat yang merasa resah melihat sekelompok pelajar berseragam sekolah berkumpul secara mencurigakan pada pukul 11.40 WIB, Rabu (24/7/2025). Warga melaporkan aktivitas mereka ke nomor aduan Kapolresta Bogor Kota.

“Menindaklanjuti adanya laporan masyarakat, anggota langsung ke lokasi dan menemukan 30 pelajar sedang nongkrong dalam seragam lengkap,” ujar Ipda Eko Agus, Kasi Humas Polresta Bogor Kota.

Pelajar-pelajar tersebut berasal dari sejumlah sekolah, di antaranya SMK YKTB (10 orang), SMK Yapis (14 orang), SMK Mekanika (1 orang), dan SMK Pandu 2 Cibungbulang (3 orang).

Baca Juga: Ulang Tahun ke-33 Selena Gomez, Antara Momen Intim dan Misi Sosial

Langkah Cepat Aparat: Mencegah Tawuran dan Ekses Sosial

Kapolsek Bogor Utara Kompol Agus Supriyanto menegaskan bahwa tindakan pengamanan dilakukan bukan semata untuk menghukum, tetapi sebagai langkah preemtif dan preventif agar para pelajar ini tidak terlibat dalam tindakan yang lebih berbahaya seperti tawuran antar sekolah.

“Kita amankan dan lakukan pembinaan karena kalau sudah bergerombol seperti ini, biasanya akan berkembang ke hal-hal negatif. Tawuran, konsumsi miras, bahkan potensi kekerasan lainnya,” ujarnya.

Meskipun dalam penggeledahan tidak ditemukan barang bukti berbahaya seperti senjata tajam, kehadiran miras menjadi alarm serius tentang pergaulan para remaja di luar pantauan sekolah dan orang tua.

Baca Juga: Skandal Cinta di Konser Coldplay Ketika Perselingkuhan Bukan Soal Usia, Tapi Resonansi Emosional

Dibina di Hadapan Orang Tua dan Sekolah

Saat ini, 30 pelajar tersebut masih diamankan di Polsek Bogor Utara. Polisi telah memanggil pihak sekolah dan orang tua untuk hadir dalam sesi pembinaan.

“Ini bagian dari tanggung jawab kita bersama. Kita tidak ingin ada cap kriminal. Kita prioritaskan pembinaan dengan menghadirkan orang tua dan pihak sekolah,” jelas Kompol Agus.

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan keprihatinan atas fakta bahwa para pelajar tersebut melakukan kegiatan itu di jam sekolah, yang seharusnya mereka gunakan untuk belajar dan berkembang secara positif.

Baca Juga: Farel Prayoga Hadapi Cobaan Ayah Ditangkap karena Judi Online, Ini Respons Bijaknya

Cermin dari Tantangan Generasi Muda

Kasus ini bukan hanya soal pelanggaran tata tertib sekolah atau tindak pelanggaran hukum ringan. Lebih dari itu, insiden ini mencerminkan krisis perhatian, pengawasan, dan pembinaan terhadap remaja di luar tembok sekolah.

Pakar pendidikan dan perkembangan remaja, Dr. Rita Hariani, menilai bahwa pola seperti ini sering kali muncul karena kombinasi dari kurangnya kontrol sosial, lemahnya literasi kesehatan mental, serta pengaruh kelompok sebaya yang sangat kuat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nurhadi.

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X