Kaesang Diprediksi Kembali Jadi Ketum PSI, Guntur Romli Calon Lain Cuma Gimik

PSI pun telah beberapa kali menolak tudingan itu. Dalam berbagai kesempatan, para elite PSI menyatakan bahwa partainya tetap berpihak pada politik nilai, bukan politik nama besar.

Namun dengan kembali majunya Kaesang—di tengah minimnya kompetitor nyata—kritik soal transparansi dan akuntabilitas internal partai kembali menguat.

Baca Juga: Dirjen Pajak Gandeng Satgassus Polri, Targetkan Optimalisasi Penerimaan Negara

Guntur: Ini Urusan Internal, Tapi Publik Berhak Tahu

Meski menyampaikan kritik pedas, Guntur mengatakan bahwa ia tidak mencampuri urusan internal PSI, hanya mengingatkan bahwa publik juga memiliki hak untuk mengetahui proses politik secara terbuka.

“Itu urusan mereka. Tapi yang perlu digarisbawahi, publik punya hak tahu soal proses demokrasi di partai politik, apalagi jika yang memimpin partai itu adalah anak presiden,” ujarnya.

Guntur juga menyampaikan harapan agar Jokowi segera pulih dari kondisi sakit yang dikabarkan tengah dialaminya.

Menuju PSI 2029

Pendaftaran Kaesang sebagai caketum PSI menandai langkah awal partai tersebut untuk menyusun barisan menuju Pemilu 2029. Di tengah berbagai kritik dan tudingan soal boneka politik, publik kini menanti seperti apa arah baru PSI di bawah kepemimpinan Kaesang—jika terpilih kembali.

Apakah PSI akan tetap menjadi partai muda yang progresif dan kritis, atau justru menjelma menjadi bagian dari dinasti politik baru di Indonesia? Waktu yang akan menjawab.