PRIMA Tegaskan Dukungan Penuh untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

photo author
- Senin, 2 Juni 2025 | 08:00 WIB

 

Catatanfakta.com -, Jakarta – Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA), Agus Jabo Priyono, secara tegas menyatakan kembali dukungan penuh partainya terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Hal itu disampaikan dalam pidato politiknya pada peringatan hari lahir (harlah) ke-4 PRIMA sekaligus Kongres Kedua partai, Minggu (1/6/2025).

Dalam sambutannya, Agus menyebut kongres hanya mengambil dua keputusan besar. Pertama, pengukuhan kembali dukungan terhadap pemerintah dan kedua, memastikan pengamanan program-program prioritas Presiden dan Wakil Presiden.

“Kongres kedua ini hanya memutuskan dua hal. Pertama, PRIMA mengukuhkan kembali dukungan, serta ingin mengamankan program Presiden dan Wakil Presiden Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Gibran, agar program-program pemerintah tersebut secepatnya bisa dinikmati oleh rakyat,” ujar Agus.

Baca Juga: Sosialisasi ODOL Dimulai, Korlantas Polri Sasar Pemilik Kendaraan dan Proyek Pemerintah

Fokus Jalankan Pemerintahan, Bukan Bahas Pemilu

Agus menegaskan PRIMA belum membicarakan strategi atau posisi politik di Pemilu 2029. Ia menilai tidak etis membahas pemilu di saat partai masih berkomitmen mendukung jalannya pemerintahan yang baru berjalan.

“Tidak etis secara politik, saat kita masih bekerja mendukung Presiden, tiba-tiba kita bicara pemilu. Ini waktunya kerja, bukan kampanye,” tegasnya.

Selain itu, Agus menyampaikan bahwa kongres kali ini juga untuk melengkapi syarat administratif dan struktur organisasi, menyusul sejumlah kader PRIMA yang kini menjabat dalam pemerintahan dan tidak lagi aktif di partai.

“Ada beberapa pejabat partai PRIMA yang harus menjalankan tugas negara, sehingga tidak lagi menjalankan tugas-tugas kepartaian,” tambahnya.

Baca Juga: Bupati Bogor Resmikan Gedung Vinus Empowerment Space, Wujud Dukungan Pemberdayaan Pemuda dan Inovasi Ekonomi

PRIMA: Lahir dalam Tekanan, Bertahan dengan Prinsip

Dalam pidatonya, Agus juga mengenang perjalanan penuh tantangan yang dihadapi PRIMA sejak awal berdiri. Ia menyebut PRIMA “lahir langsung dalam tekanan”, menghadapi tekanan politik dan administrasi, termasuk gagal menjadi peserta Pemilu 2024.

“Syarat formal kita di KPU lebih bagus dibandingkan partai lain, tapi sepertinya ada kekuatan besar waktu itu yang tidak ingin PRIMA ikut. Itu catatan pribadi saya,” ungkap Agus.

Ia menyebut PRIMA bahkan sampai menggugat ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dalam proses hukum itu, mereka memiliki peluang untuk menggagalkan atau menunda pemilu, namun memilih tidak melakukannya demi menjaga stabilitas demokrasi.

“Bayangkan kalau putusan pengadilan kami gunakan, pemilu pasti tertunda 2 tahun 2 bulan 24 hari. Tapi kami tidak menggunakan itu,” ucapnya.

Baca Juga: Sentuh Patung Buddha di Borobudur, Macron Picu Kontroversi Kunto Bimo

PRIMA dan Gerindra: Solidaritas Politik

Agus mengaku saat menghadapi perundungan di media akibat langkah hukum yang mereka ambil, hanya Partai Gerindra yang secara terbuka membela PRIMA. Ia memuji solidaritas politik tersebut sebagai bentuk kedewasaan demokrasi.

“Yang bela kita cuma Gerindra. Kenyataan politiknya seperti itu, hanya Gerindra yang memasang badan,” jelasnya.

Meski bukan peserta Pemilu 2024, PRIMA tetap dilibatkan secara setara dalam Koalisi Indonesia Maju. Agus menyatakan bahwa dalam forum bersama calon presiden kala itu, suara PRIMA setara dengan partai-partai besar lainnya seperti Golkar, PAN, dan Demokrat.

“Suara saya sebagai ketua umum partai yang tidak lolos menjadi peserta pemilu, harganya sama dengan Bang Airlangga, Mas AHY, dan Bang Zulkifli Hasan,” ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nurhadi.

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X