“Kami bukan generasi yang cuma bisa protes. Kami punya ide, solusi, dan siap terlibat,” ujar Raka (23), co-founder komunitas desain untuk kota inklusif.
Baca Juga: Geng Mewah Kopdar, Komunitas Mercedes-AMG Pamer Gaya di Jantung Jakarta
Catatan Akhir: Jakarta Tak Sepi Harapan
Jakarta sering disebut kota penuh masalah: macet, polusi, kesenjangan. Tapi di balik semua itu, ada generasi muda yang sedang bekerja diam-diam—menanam benih perubahan lewat aksi nyata.
Mereka tak menunggu pemilu untuk peduli. Mereka tak menunggu tua untuk mulai peduli. Karena buat mereka, jadi anak muda berarti punya energi untuk bertindak. Bukan sekadar protes, tapi berkontribusi.
Jadi kalau kamu masih mikir anak muda Jakarta itu apatis? Mungkin kamu belum cukup mengenal mereka.
Artikel Terkait
Kolaborasi Kota dan Kabupaten Bogor, Dedie Rachim dan Rudy Susmanto Sepakat Kelola Sampah Jadi Listrik dan Pupuk
Presiden Prabowo Sebut Aparat Penegak Korupsi Dapat Ancaman, KPK Pastikan Perlindungan Pegawai